Bisnis.com, SOLO - Sebuah laporan menyebutkan bahwa serangan tak henti-henti dari Israel di Gaza menyebabkan jalur komunikasi dan internet terputus.
Selain itu, pasokan air dan listik juga tidak dapat digunakan, seolah Israel tak mau dunia tau bagaimana nasib di Palestina saat ini.
Turki sebelumnya menyebut bahwa Israel adalah penjahat perang, di mana hal ini terbukti bahwa negara tersebut telah menghancurkan rumah sakit hingga sekolah.
Melansir dari Anadolu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qedra menyampaikan bahwa korban kekecaman Israel saat ini mencapai 7.326 orang.
Di mana setidaknya 3 ribu lebih korban adalah bayi dan anak-anak. Kemudian 1,7 ribu adalah wanita, dan 400 lebih orang merupakan lansia.
Banyaknya korban dari kalangan anak-anak ini membuat Menteri Pendidikan Gaza mengumumkan bahwa tahun ajaran 2023/2024 telah berakhir.
Baca Juga
Tidak adanya murid tersisa akibat pengeboman bertubi-tubi dari Israel ini membuat kelanjutan pendidikan di daerah Gaza ikut terputus.
Adapun laporan dari Defense for Children International-Palestine (DCIP), salah satu lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada isu anak-anak, mengatakan bahwa setiap 15 menit satu anak tewas karena serangan Israel.