Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa 7.326 orang telah tewas di wilayah Palestina akibat perang melawan Israel, Sabtu (28/10/2023).
Melansir Aljazeera, jumlah korban tewas itu mencakup 3.038 anak-anak yang terbunuh, sementara 18.967 orang lainnya terluka di seluruh Gaza.
Sementara itu, Israel mengatakan pasukan daratnya terus bertempur di wilayah Gaza karena wilayah tersebut terkena dampak pemboman terberat sejak perang dimulai pada 7 Oktober lalu.
Militer Israel, tanpa memberikan rincian spesifik, membenarkan operasi tersebut. Mereka menyatakan bahwa itu adalah respons terhadap ancaman keamanan yang sedang berlangsung.
Di sisi lain, Hamas mengatakan para pejuangnya telah menghadapi pasukan Israel di berbagai lokasi, kendati warga Palestina di Gaza masih mengalami kengerian dari serangan yang terus dilancarkan Israel.
Media internasional dan lembaga bantuan mengatakan mereka kehilangan kontak dengan staf di Gaza, seiring dengan pemadaman komunikasi yang nyaris total.
Baca Juga
“Tentara Israel melakukan serangan udara besar-besaran. Beit Lahia, Beit Hanoon dan Zeitoun semuanya menjadi sasaran. Personil medis dan pertahanan sipil mengatakan mereka tidak dapat mencapai daerah sasaran karena kurangnya komunikasi,” ujar laporan Aljazeera, dikutip Sabtu (28/10/2023).
Lebih dari 1 juta anak-anak Palestina dan orang tua mereka hidup dalam “kengerian” di wilayah kantong yang terkepung, kata kelompok kemanusiaan Save the Children.
Adapun, Majelis Umum PBB menyatakan sangat menyetujui resolusi tidak mengikat yang menyerukan gencatan senjata antara pejuang Hamas dan pasukan Israel.
"Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan warga sipil di kawasan ini," kata juru bicara PBB.