Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan jumlah korban tewas di Gaza meningkat menjadi 5.112 orang, pada Selasa (24/10/2023).
Sejak eskalasi militer Hamas dengan Israel dimulai pada 7 Oktober lalu, sebanyak 15.273 orang Palestina mengalami luka-luka.
Melansir TASS, jumlah orang hilang yang mungkin terkubur di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat pemboman diperkirakan mencapai 1.500 orang.
Menurut kementerian tersebut, 44 institusi medis telah menghentikan operasinya karena menipisnya cadangan bahan bakar di daerah tersebut.
Sebelumnya diberitakan angkatan udara Israel menyerang Beit Lahia, Nuseirat, Rafah, dan Khan Yunis. Setelah tengah malam, jumlah korban tewas menjadi 28 orang.
Menurut badan tersebut, rumah sakit di Jalur Gaza melaporkan peningkatan jumlah korban tewas akibat serangan angkatan udara Israel di kota Khan Yunis dan Rafah menjadi 53 orang.
Baca Juga
Seperti diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah pada 7 Oktober 2023 saat militan dari kelompok radikal Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.
Israel menanggapi dengan mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan mulai melancarkan serangan udara ke daerah tersebut dan beberapa bagian di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga sedang berlangsung di Tepi Barat Sungai Yordan.
Saat ini sekitar 200.000 warga Israel terpaksa pindah karena memburuknya situasi di perbatasan utara dan selatan negara itu.
Sekitar setengah dari 200.000 orang diinstruksikan untuk mengungsi dari 105 komunitas dekat perbatasan Gaza dan Lebanon di selatan dan utara.