Bisnis.com, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengungkap bahwa koalisi partai politik (parpol) pengusung Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo akan diumumkan esok hari, Rabu (18/10/2023).
Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy mengatakan bahwa para ketua umum parpol koalisi telah dan akan terus melakukan komunikasi intensif dalam mengambil keputusan penting jelang pendaftaran Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) pada 19-25 Oktober 2023.
Pengambilan keputusan yang dimaksud itu utamanya menyangkut siapa pendamping Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ganjar sebelumnya telah dideklarasikan sebagai Bacapres PDI Perjuangan atau PDIP April 2023 lalu. Romahurmuziy mengatakan partainya telah berusaha mengajukan putra terbaik dengan segala kualifikasinya untuk mendampingi mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
"Kami meyakini tokoh yang akan mendampingi Mas Ganjar adalah figur religius yang integritasnya sebagai pejabat publik sudah terentang lintas dekade. Di samping itu, pengalamannya yang lengkap berada di seluruh kamar trias politika, serta rekam jejak kebersihannya yang tanpa kompromi, akan sangat membantu Mas Ganjar untuk mewujudkan Indonesia hebat pada saatnya," kata pria yang akrab disapa Rommy itu melalui keterangan pers, Selasa (17/10/2023).
Mantan Ketua Umum PPP itu namun enggan mengungkap siapa sosok yang disebut akan menjadi Cawapres Ganjar. Dia mengatakan sosok tersebut akan diumumkan besok di Kantor DPP PDIP, sebagaimana pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasyo Kristiyanto.
Adapun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa keputusan pengumuman ini diambil oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri usai mengumpulkan elite partai berlambang banteng moncong putih itu di kediamannya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023) malam.
"Melihat dinamika yang ada, ya pada akhirnya Ibu Megawati Soekarnoputri menugaskan DPP PDI Perjuangan untuk berkoordinasi dengan Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden, sehingga besok rencananya pada hari Rabu, tanggal 18 Oktober 2023, pada Jam 10 tepat akan diumumkan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi pak Ganjar Pranowo," ungkap Hasto usai bertemu dengan Megawati.
Dia tidak mau mengungkapkan siapa nama sosok cawapresnya Ganjar itu. Ketika dikonfirmasi apakah sosok cawapres yang akan diumumkan itu adalah Menko Polhukam Mahfud MD, Hasto tidak menampik ataupun mengonfirmasi.
"Insialnya untuk Indonesia Raya," kata Hasto sambil tersenyum.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Hanura Benny Rhamdani mengungkapkan sosok cawapres pendamping Ganjar Pranowo memiliki inisial M. Benny menyatakan, inisial M bisa diartikan banyak.
"Inisialnya M, jadi inisialnya M. Siapa M itu? Bisa Mas Mahfud MD, bisa Mas Gibran, Mas Erick Thohir, Mas Andika Perkasa," ujar Benny saat dihubungi, Selasa (17/10/2023).
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) ini memastikan Megawati, Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo akan berkumpul di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat pada Rabu (18/10/2023) esok.
"Apakah itu [cawapres Ganjar] akan diumumkan besok? Ya bisa iya bisa tidak, yang pasti besok pertemuan para ketua umum partai, pagi jam 10 di DPP PDIP. Jam 2, seperti biasa siang itu rapat TPN [Tim Pemenangan Nasional] Ganjar," ungkapnya.
Seperti diketahui, nama Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga mantan Panglima TNI Andika Perkasa santer diberitakan menjadi kandidat cawapres dari Ganjar Pranowo.
Namun, jika mengacu pada definisi Romahurmuziy, Mahfud MD merupakan sosok yang paling mendekati ciri-ciri tersebut. Seperti diketahui, Mahfud merupakan satu-satunya figur yang berada di bursa Cawapres Ganjar dengan pengalaman di tiga cabang kekuasaan berbeda.
Mahfud pernah menduduki jabatan legislatif atau menjadi anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (legislatif), lalu menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) (yudikatif), dan menjadi Menteri Pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid serta Menko Polhukam di era Presiden Joko Widodo (eksekutif).