Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan warga Irak turun ke jalan di Baghdad, Jumat (13/10/), untuk mendukung warga Palestina.
"Tidak untuk pendudukan! Tidak untuk Amerika!" teriak para demonstran, yang berkumpul di Lapangan Tahrir setelah pemimpin Syiah Moqtada Sadr menyerukan demonstrasi untuk mendukung Gaza dan melawan Israel.
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan Irak sementara sebuah bendera Israel berukuran besar dikibarkan di tanah untuk diinjak-injak oleh para demonstran.
“Unjuk rasa ini bertujuan untuk mengutuk apa yang terjadi di wilayah pendudukan Palestina, pertumpahan darah dan pelanggaran hak asasi manusia,” kata Abu Kayan, salah satu penyelenggara protes.
Dikutip dari AFP, gerakan Moqtada Sadr telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat di sekitar Lapangan Tahrir, sementara pasukan keamanan Irak dikerahkan dalam jumlah besar di sekitar lokasi unjuk rasa.
Adapun gerakan dukungan untuk Gaza juga didukung oleh pemerintah Irak, yang membela perjuangan Palestina.
Baca Juga
Israel melancarkan perang brutal melawan Hamas, setelah militan yang berbasis di Gaza menyerbu perbatasan selatannya pada akhir pekan, menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel.
Israel sejak itu melakukan pembalasan yang mengerikan, membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara sepanjang waktu sambil melakukan pengepungan total terhadap wilayah kantong Palestina yang telah menghentikan pasokan air, makanan, dan listrik kepada sekitar 2,3 juta warga Palestina.
Sejauh ini, sekitar 1.537 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara Israel. Anak-anak dan warga lanjut usia merupakan 60 persen korban, menurut angka Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada hari Jumat, tentara Israel meminta warga Palestina di Gaza untuk mengevakuasi rumah mereka dalam 24 jam dan menuju ke selatan wilayah yang diblokade menjelang antisipasi invasi darat. Belum jelas berapa banyak orang yang saat ini berada di utara Wadi Gaza.
“Evakuasi ini demi keselamatan Anda sendiri,” kata militer Israel, dalam sebuah peringatan yang dikirimkan kepada warga sipil Kota Gaza.
Namun, dengan membawa tas plastik berisi barang-barang, dengan koper di bahu dan anak-anak di gendongan, warga Gaza pindah ke daerah yang lebih aman pada hari Jumat.
Menurut PBB, lebih dari 423.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di wilayah tersebut.