Bisnis.com, JAKARTA - Utusan Palestina untuk PBB menuduh Israel melakukan kampanye 'genosida' terhadap Gaza.
Utusan Palestina untuk PBB pada Selasa (10/10/2023), menggambarkan pengeboman Israel di Jalur Gaza dan bersumpah untuk melakukan pengepungan total terhadap daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas sebagai “tindakan genosida”.
Melansir CNA, militan Hamas melakukan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel pada hari Sabtu (7/10/2023), ketika orang-orang bersenjata mengamuk di kota-kota Israel, menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menyandera sejumlah orang ke Gaza.
Israel membalas dengan serangan udara di Gaza yang telah menghancurkan seluruh distrik saat mereka bersiap menghadapi kemungkinan serangan darat.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menuai kecaman internasional dengan mengumumkan pada hari Senin (9/10/2023), “blokade total” untuk menghentikan makanan dan bahan bakar mencapai Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang.
Gallant mengatakan Israel sedang memerangi “orang-orang yang kejam”.
Baca Juga
“Dehumanisasi terang-terangan dan upaya mengebom masyarakat agar tunduk, menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan, dan memberantas keberadaan nasional mereka adalah tindakan genosida,” tulis utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB.
“Tindakan ini merupakan kejahatan perang,” tulisnya.
Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan pada hari Selasa (10/10/2023), bahwa "konsep pengepungan bukanlah sesuatu yang sebenarnya akan dilakukan oleh pemerintah Israel", dan menambahkan bahwa Washington sedang berbicara dengan pemerintah Israel "tentang tindakan mereka di Israel."
Sullivan juga mengatakan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa (10/10/2023) membahas “perbedaan antara bersikap tegas terhadap teroris Hamas dan bagaimana membedakan antara teroris dan warga sipil yang tidak bersalah.
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan pada hari Minggu (8/10/2023), menuduh Hamas melakukan kejahatan perang dan mengatakan sudah waktunya untuk “menghapus infrastruktur teror Hamas”, ketika 15 anggota Dewan Keamanan PBB bertemu secara tertutup mengenai konflik tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin (9/10/2023), mengatakan dia “sangat tertekan” dengan pengumuman Israel mengenai pengepungan total terhadap Gaza.
“Situasi kemanusiaan di Gaza sangat mengerikan sebelum adanya permusuhan ini, sekarang keadaannya hanya akan memburuk secara eksponensial,” kata Guterres.