Bisnis.com, JAKARTA - Militer Israel untuk pertama kalinya memanggil 300.000 tentara cadangan dan memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza.
Dilansir dari Reuters, Selasa (10/10/2023), pemanggilan tentara cadangan ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merencanakan serangan darat sebagai respons terhadap serangan dahsyat oleh Hamas pada akhir pekan lalu.
Setelah berjam-jam dibombardir secara intens oleh jet-jet Israel, Hamas, gerakan Islam yang menguasai Gaza, mengatakan akan mengeksekusi seorang tawanan Israel untuk setiap pemboman Israel terhadap rumah warga sipil tanpa peringatan.
Di dalam wilayah Israel, para pejuang Palestina masih bersembunyi di beberapa lokasi, 2 hari setelah mereka membunuh ratusan warga Israel dan menyandera puluhan orang dalam serangan yang menghancurkan reputasi Israel yang tak terkalahkan.
Saluran TV Israel mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 orang, dan sedikitnya 2.600 orang terluka.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 687 warga Palestina telah tewas dan 3.726 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di daerah kantong yang diblokade tersebut sejak Sabtu.
Korban tewas termasuk warga Italia, Ukraina dan Amerika Serikat, di mana Presiden Joe Biden mengumumkan pada hari Senin bahwa setidaknya 11 orang Amerika telah terbunuh.
Baca Juga
Juru bicara Hamas Abu Ubaida mengatakan kelompok itu telah bertindak sesuai dengan syariah Islam dengan menjaga keamanan para tawanan Israel, tetapi ancaman untuk membunuh warga sipil tetap dilakukan.
Senada dengan Hamas, sayap bersenjata Jihad Islam, yang mengatakan pihaknya menahan lebih dari 30 warga Israel, meminta Israel menahan diri untuk tidak memukul warga sipil jika mereka peduli dengan nasib warga Israel yang ditahan.