Bisnis.com, SOLO - Reputasi militer AS dan Israel yang sudah dibangun selama 50 tahun kini dipertanyakan oleh beberapa ahli.
Sebab menurut ahli, serangan mendadak Hamas terhadap Israel menunjukkan kegagalan intelijen besar-besaran. Para ahli kini mempertanyakan mengapa badan-badan intelijen AS tidak bisa memperkirakan serangan yang dilakukan Hamas.
“Ini adalah peristiwa 9/11 di Israel. Sejak tahun 1973, belum pernah terjadi kegagalan intelijen yang begitu besar di Israel,” kata Marc Polymeropoulos, yang bekerja selama 26 tahun untuk CIA.
Sebagai informasi, serangan ini terjadi sehari setelah peringatan 50 tahun perang Arab-Israel tahun 1973. Meki demikian, AS punya jawaban atas pertanyaan para ahli ini.
Dilansir dari BBC, para pejabat AS mengatakan bahwa jika Israel mengetahui serangan akan segera terjadi, mereka tidak akan memberitahukannya kepada Washington.
“Kami tidak melacak hal ini,” kata seorang pejabat senior militer AS.
Baca Juga
Militer Israel bak macan tidur...
Badan intelijen Israel telah lama dipandang sebagai kelompok yang paling tangguh, cekatan, dan cerdik di seluruh dunia. Akan tetapi entah bagaimana, militer Israel bisa melewatkan hal ini.
“Hampir tidak terbayangkan bagaimana mereka melewatkan hal ini,” kata Polymeropoulos.
Juga tidak jelas mengapa badan-badan intelijen AS tampaknya tidak bisa memprediksi bahwa serangan itu akan terjadi, begitu juga dengan negara-negara Arab yang bersahabat seperti Mesir, Yordania, Qatar dan Arab Saudi.
Namun Colin Clarke, peneliti senior di Soufan Center, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada masalah keamanan global, mengatakan Israel harus memikul tanggung jawab utama karena gagal mengantisipasi serangan hari Sabtu.
“Israel memiliki kemampuan pengumpulan dan analisis intelijen kelas dunia yang luar biasa dan akan memiliki gambaran yang jauh lebih baik tentang apa yang terjadi di negaranya sendiri. Hal ini jelas menjadi tanggung jawab Israel,” katanya.
Stretegi Hamas yang cerdik
Jelas, kegagalan militer Israel dalam mengalanisis serangan ini berkat strategi cerdik dari Hamas.
Dilansir dari Reuters, salah satu strategi cerdik Hamas dalam serangan kali ini adalah membangun permukiman tiruan Israel di Gaza dan kemudian melakukan pendaratan militer dan berlatih untuk menyerbunya.
Bahkan, kata sumber yang dekat dengan Hamas, mereka bahkan membuat video dari manuver tersebut. Namun, Israel yang sudah terlalu percaya diri, tak memperdulikan hal itu.
“Israel pasti melihat mereka tapi mereka yakin bahwa Hamas tidak tertarik untuk melakukan konfrontasi,” kata sumber itu.
Sementara itu, Hamas berusaha meyakinkan Israel bahwa mereka lebih peduli untuk memastikan bahwa para pekerja di Gaza, sebuah wilayah sempit dengan lebih dari dua juta penduduk, memiliki akses terhadap pekerjaan di seberang perbatasan dan tidak tertarik untuk memulai perang baru.
“Hamas mampu membangun gambaran utuh bahwa mereka belum siap melakukan petualangan militer melawan Israel,” kata sumber itu.
Dan saat militer Israel lengah, serangan pun dilakukan hingga menimbulkan ribuan korban jiwa, baik dari Palestina ataupun Israel.