Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu AS Sebut Serangan Hamas ke Israel Bukan Pengalihan Fokus Barat ke Ukraina

Menlu AS sebut serangan Hamas ke Israel bukan pengalihan fokus barat ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia tidak percaya serangan Hamas terhadap Israel adalah upaya untuk mengambil keuntungan dari fokus Barat terhadap Ukraina, dan menambahkan bahwa motivasi organisasi ekstremis tersebut masih belum jelas.

“Kami telah secara aktif berupaya membantu Israel dan Arab Saudi menormalisasi hubungan mereka, serta Israel memperluas hubungannya dengan banyak negara lain di kawasan ini dan sekitarnya… hal ini akan benar-benar mengubah prospek seluruh kawasan jauh di masa depan,” kata Blinken dalam wawancara 8 Oktober dengan CBS.

"Sekarang, siapa yang menentang hal itu? Hamas, Hizbullah, Iran. Jadi, menurut saya hal itu sudah menjelaskan banyak hal,” tambahnya.

Kelompok militan Hamas yang didukung Iran, yang saat ini memegang kekuasaan di Gaza, melancarkan serangan dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober, menyusup ke wilayah Israel melalui darat dan dengan pesawat ultralight sambil membom permukiman Israel.

 Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas.

Kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah juga dilaporkan terlibat dalam permusuhan pada 8 Oktober dengan saling bertukar tembakan roket dan artileri dengan militer Israel.

Ketika ditanya apakah AS meminta Israel untuk tidak menyerang Iran, yang dilaporkan memainkan peran penting dalam merencanakan dan mengizinkan serangan Hamas, Blinken menjawab bahwa satu-satunya hal yang dikatakan kepada Israel dalah memastikan dukungan Washington.

Pada saat yang sama, Blinken menambahkan bahwa ia dan pejabat AS lainnya berbicara dengan rekan-rekannya dari negara-negara Timur Tengah dan Eropa “untuk memastikan masyarakat mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Presiden mengenai pihak lain di negara lain yang tidak mengambil keuntungan dari situasi ini.”

Pada 8 Oktober, Washington mengumumkan pengiriman kelompok kapal induk ke Mediterania Timur dan berjanji untuk memberikan bantuan militer tambahan kepada sekutu dekatnya, Israel, termasuk amunisi.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan pada 8 Oktober bahwa dia yakin serangan Hamas terhadap Israel akan membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina karena mereka mengalihkan perhatian dari konflik tersebut.

Lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di AS juga menyatakan bahwa Rusia akan berupaya mengeksploitasi serangan Hamas terhadap Israel untuk mengalihkan dukungan dan perhatian Barat dari Ukraina.

Sumber-sumber propaganda pro-Rusia mungkin mencoba untuk melemahkan dukungan militer terhadap Ukraina dan berupaya mendemoralisasi masyarakat Ukraina dengan mengklaim Ukraina akan kehilangan dukungan dari sekutu Barat, kata ISW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper