Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok militan Palestina Hamas telah melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023). Serangan ini disebut sebagai salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.
Militer Israel pada hari Senin (9/10/2023) mengatakan telah menyerang ratusan sasaran Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza, juga mengirim empat divisi tempur ke Selatan untuk terus memerangi militan Islam itu. Sejauh ini, jumlah korban tewas akibat pertempuran tersebut mencapai 1.100 orang.
Sementara itu, dukungan negara-negara di dunia terpecah dalam merespons kejadian ini. Melansir Daily Mail pada Senin (9/10/2023), negara-negara Barat cenderung menunjukkan dukungan kepada Israel, sementara beberapa negara menyatakan bersolidaritas dengan Hamas.
Baca Juga
Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Inggris telah menunjukkan tanda-tanda solidaritas terhadap Israel, sementara Palestina didukung oleh sebagian besar negara Arab.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak disebut telah bersumpah untuk mendukung Israel dengan tegas dalam melawan Hamas, usai berkomunikasi via panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Perdana Menteri [Sunak] menawarkan kepada Perdana Menteri Netanyahu dukungan apa pun yang dibutuhkan Israel, sekaligus menguraikan upaya diplomatik yang dilakukan Inggris untuk memastikan dunia bersuara bulat dalam menentang serangan mengerikan ini. Perdana Menteri Netanyahu berterima kasih atas dukungan Inggris,” kata laporan yang dikutip dari Daily Mail, Senin (9/10/2023).