Bisnis.com, JAKARTA - Insiden kebakaran melanda Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah pada Sabtu (16/9/2023) sekitar pukul 20.08 WIB.
Sebagai gambaran, Museum Nasional terbagi dalam tiga bagian yaitu gedung A, gedung B dan gedung C, dan kebakaran yang terjadi di belakang gedung A.
Museum Nasional sedang melakukan pengamanan lebih lanjut dengan pihak berwajib, khususnya untuk perlindungan artefak berharga, serta koleksi benda-benda sejarah yang ada di dalam museum.
Museum Nasional merupakan warisan budaya dan sebagai lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya.
Museum ini menyimpan koleksi yang dikelola berjumlah 140.000 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi, sebagai upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Melansir laman resmi Museum Nasional, beberapa jenis koleksi yang disimpan di dalam museum antara lain:
Baca Juga
Koleksi Benda Bersejarah yang Dimiliki Museum Nasional
1. Alusu
Terbuat dari kayu, bambu, daun lontar, biji-bijian yang berasal dari Sulawesi Selatan. Alusu adalah alat musik perkusi berbentuk tabung atau kotak yang diisi biji-bijian.
Alat ini memegang peranan penting dalam tarian mabissu. Menurut kepercayaan setempat, bunyi yang terdengar dari alusu dianggap sebagai pengantar jalannya syair-syair berisikan pujian yang dipanjatkan kepada Sangiang Serri saat upacara menanam padi.
2. Keris
Terbuat dari besi, nikel, dan merupakan Tanduk Cirebon, yang berasal dari Jawa Barat pada abad ke-16. Keris, tombak, pedang dan senjata berpamor lainnya disebut pula tosan aji (besi yang bernilai tinggi dan dimuliakan). Keris ini merupakan keris dhapur Kebo Lajer, pamor tambal. Bilah kerisnya menunjukkan tangguh Cirebon pasca Majapahit abad XVI.
Keris ini populer pada masyarakat petani dipedesaan. Simbol kekuatan rakyat yang tulus dan penurut. Keris Indonesia ditetapkan sebagai warisan budaya dunia pada 25 November 2005 sebagai the Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, yang kemudian terinskripsi dalam Representative List of Humanity UNESCO pada 2009.
3. Gelang Aceh
Terbuat dari kuningan, di Aceh pada awal abad ke- 20. Gelang ini dikenakan oleh perempuan Alas sebagai pelengkap dari busana tradisional saat upacara adat yang bersifat formal. Biasanya dikombinasikan dengan kalung dan anting.
4. Kain Koffo
Terbuat dari serat tanaman yang berasal dari Kepulauan Sangihe-Talaud, Sulawesi Utara awal abad ke-20.
Ragam hias pada koffo (Talaud) atau Hote (Sangihe) dibuat menggunakan teknik lungsi tambahan dengan alat tenun gedog. Koffo dengan ragam hias dipakai untuk keperluan hiasan, sedangkan koffo polos digunakan untuk pakaian.
5. Arca Budha
Terbuat dari perunggu, Sungai Komering, Palembang, Sumatra Selatan pada abad 8-11. Arca Budha ini berdiri samapāda temuan Sungai Komering, Palembang yang bergaya seni Sailendra. Tangan kanan bersikap abhaya (menolak bahaya), tangan kirinya memegang ujung jubah.
Pakaiannya berupa jubah tipis yang menutupi kedua bahu. Gaya seni arca Sailendra dapat dicirikan dari bentuknya yang proporsional dan benar-benar menggambarkan sosok dewa yang dipuja.
Selain itu, arca Budha ini juga mendapat pengaruh kesenian Pala. Karakter kesenian Pala dapat dilihat dari penggambaran pakaian berupa jubah tipis yang menutupi kedua bahu, usnisa (tonjolan di atas kepala) digambarkan lebih besar, dan lipatan jubah disekitar leher terlihat seperti kalung sementara bagian kain yang menjuntai ke bawah terlihat seperti ekor burung layang-layang.
6. Figurin Perunggu
Berasal dari Bangkinang, Riau pada masa Paleomertalik. Patung perunggu ini menggambarkan penari-penari yang bergaya dinamis. Gaya patung-patung tersebut, seakan-akan menggambarkan babak sebuah tarian. Patung bergaya dinamis ini merupakan salah satu dari Sembilan buah patung yang ditemukan di Bangkinang, Riau.
Terdapat lingkaran di atas kepalanya, sebagai kaitan. Kemungkinan digunakan sebagai bandul kalung dan sebagai benda upacara keagamaan.
7. Kendi Bulan Sabit
Terbuat dari Kaolin, di China pada Dinasti Ming (1368 -1644). Kendi porselen berwarna biru dan putih ini berbentuk bulan sabit dengan cerat yang muncul dari tengah. Cerat digunakan untuk menuang air atau cairan lain ke luar atau ke dalam kendi.
Ujung kedua kendi dihias dengan perak berbentuk kerucut. Tidak pernah ditemukan lagi di manapun kendi berbentuk seperti ini, sehingga diperkirakan kendi ini dibuat berdasarkan pesanan khusus pada zaman Dinasti Ming.
8. Ganesha
Selain tujuh jenis tersebut, ada patung Ganesha yang ikonik sebagai koleksi arca di Museum Nasional. Terdapat beberapa koleksi arca Ganesha di Museum Nasional. Ada yang terbuat dari batu dan juga logam. Salah satu koleksi arca Ganesha yang adikarya yakni koleksi bernomor inventaris 186b/4865 yang berasal dari Candi Banon, Magelang-Jawa Tengah.
Keunikannya antara lain memiliki ukuran yang besar yakni sekitar 1,5 m. Arca Ganesha ini dapat ditemukan di Rotunda Gedung A Museum Nasional Indonesia.