Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat gempa kuat yang melanda Maroko kini meningkat menjadi 2.800 jiwa.
Penduduk desa di beberapa bagian Maroko yang dilanda gempa bumi besar itu berkemah di luar ruangan untuk malam keempat pada Senin (11/9/2023) malam.
Tim pencari dari Spanyol, Inggris dan Qatar bergabung dalam upaya untuk menemukan korban selamat dari gempa Maroko dengan magnitudo 6,8 yang melanda Pegunungan High Atlas pada Jumat (8/9/2023) malam.
Gempa bumi kuat itu telah meratakan rumah-rumah bata lumpur tradisional yang ada di mana-mana di wilayah tersebut.
Melansir Reuters, TV pemerintah melaporkan bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.862 orang, dan 2.562 orang terluka, pada Senin (11/9/2023) malam.
Sebagian besar zona gempa berada di daerah yang sulit dijangkau, sehingga pihak berwenang belum mengeluarkan jumlah orang yang dinyatakan hilang.
Baca Juga
Hampir setiap rumah hancur dan seluruh masyarakat kehilangan tempat tinggal di Desa Tinmel. Bau menyengat tercium akibat kematian puluhan hewan yang terkubur di bawah reruntuhan.
Pusat gempa berada sekitar 72 km (45 mil) barat daya Marrakesh, di mana beberapa bangunan bersejarah di kota tua, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, rusak.
Gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan besar pada Masjid Tinmel yang bersejarah pada abad ke-12 .
Sebagian besar wilayah Marrakesh yang lebih modern tidak mengalami kerusakan apapun, termasuk lokasi di dekat bandara yang diperuntukkan bagi pertemuan IMF dan Bank Dunia, yang akan diadakan pada bulan depan.
Adapun lebih dari 10.000 orang diperkirakan akan menghadiri pertemuan tersebut, dan pemerintah Maroko ingin agar pertemuan tersebut tetap dilanjutkan.