Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yunani Banjir Bandang , 11 Orang Tewas dan 2.850 Mengungsi

Banjir bandang yang menerjang Yunani sejak Sabtu (9/9/2023) telah menewaskan 11 orang.
Mobil-mobil rusak terlihat menyusul banjir bandang di pinggiran kota Marousi, dekat Athena, Yunani, Kamis (26/7/2018). /REUTERS
Mobil-mobil rusak terlihat menyusul banjir bandang di pinggiran kota Marousi, dekat Athena, Yunani, Kamis (26/7/2018). /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA -  Banjir bandang yang menerjang Yunani sejak Sabtu (9/9/2023) telah menewaskan 11 orang dan memaksa 2.850 lainnya untuk mengungsi.

Petugas pemadam kebakaran yang dibantu  tentara tengah menyelamatkan ratusan orang di desa-desa Yunani bagian tengah yang terkepung banjir.

“Lebih dari 2.850 orang telah diselamatkan sejak awal cuaca buruk,” kata juru bicara pemadam kebakaran Yannis Artopios, dikutip dari Channelnewsasia pada Minggu (10/9/2023).

Dia menerangkan bahwa terdapat lebih banyak warga di desa sekitar Karditsa, Palamas, dan Trikala yang terjebak.

Adapun mayat seorang pria berusia 77 tahun baru ditemukan di pantai kawasan Pelion menambah jumlah korban tewas akibat banjir menjadi 11 orang.

Sementara itu, otoritas perlindungan sipil Yunani mengatakan pada Sabtu malam bahwa tujuh orang lainnya telah resmi dinyatakan hilang, termasuk pasangan asal Austria yang mengunjungi daerah sekitar puncak Pelion, wilayah Thessaly, timur laut Yunani.

Beberapa rumah masih terendam air di desa Palamas dan petugas penyelamat berusaha menjangkau orang-orang yang terdampar.

“Kami terjebak tanpa bantuan atau informasi selama berjam-jam. Pesan (layanan darurat) untuk mengungsi tiba tepat ketika kami menghadapi banjir dan kami tidak punya cara untuk melarikan diri,” katanya kepada AFP.

Situasinya mengkhawatirkan juga terjadi di dekat kota Larissa. Sungai Pinios dikabarkan meluap hingga mencapai ketinggian 2,5 meter.

Menurut para ahli, atmosfer mengandung lebih banyak uap air sehingga meningkatkan risiko curah hujan lebat di beberapa wilayah di dunia, terutama di Asia, Eropa Barat, dan Amerika Latin.

Dikombinasikan dengan faktor-faktor lain seperti urbanisasi dan perencanaan penggunaan lahan, curah hujan yang lebih tinggi ini berkontribusi terhadap banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper