Bisnis.com, JAKARTA - Survei terbaru Polling Institute menunjukkan publik ingin duet Prabowo Subianto-Erick Thohir, Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil, dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) pada 2024.
Survei Polling Institute ini menanyakan kepada responden siapa cawapres yang paling cocok untuk tiga kandidat capres yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies.
Hasilnya untuk Prabowo, nama Menteri BUMN, Erick Thohir (28,8 persen) menempati peringkat pertama, diikuti nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (17,3 persen), dan sisanya hanya memperoleh kurang dari 9 persen suara.
Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim, mengatakan, publik melihat Erick Thohir cocok dengan Prabowo karena kinerjanya sebagai ketum PSSI sangat bagus.
Sementara itu, untuk Ganjar, nama mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (31,7 persen) memperoleh suara terbanyak, diikuti nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (27,1 persen), sedangkan sisanya hanya memperoleh kurang dari 9,5 persen suara.
Kennedy menjelaskan, publik merasa mantan Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil paling cocok dengan Ganjar karena kinerjanya bagus dan keduanya memiliki hubungan yang baik.
Baca Juga
Adapun, untuk Anies Baswedan, nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (32,4 persen) menjadi yang teratas, diikuti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (17,1 persen), lalu tokoh Nahdlatul Ulama Yenny Wahid (13,8 persen).
Kennedy mengaku tidak heran nama AHY unggul jauh dari nama lainnya untuk bursa cawapres Anies, sebab keduanya kerap bersama meski belakangan pecah kongsi. Dalam survei, mereka juga menanyakan alasan mengapa responden memilih sosok itu.
"Kalau menurut persepsi publik, AHY paling pas chemistry-nya dengan Anies. Saya interpretasikan sebagai chemistry-nya, ini sudah pas gitu, sama-sama mengusung agenda perubahan" jelas Kennedy saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (10/9/2023).
Survei Polling Institute ini diselenggarakan pada 21 – 25 Agustus 2023 dengan jumlah 1201 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara responden dilakukan lewat telepon dan dipilih menggunakan pembangkitan nomor telepon secara acak, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.