Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memberikan keterangan mengenai Asean Indo-Pasifik Forum (AIPF) yang digelar untuk hari pertama, pada Selasa (5/9/2023).
Dia mengatakan bahwa antusiasme terhadap terselenggaranya AIPF pada hari pertama ini sangat tinggi, yang dihadiri oleh 94 pembicara.
"Mengenai AIPF antusiasmenya tinggi sekali, 2500 peserta yang mendaftar dihadiri 94 pembicara baik kepala negara, kepala pemerintahan, pemimpin perusahaan, expert dan menghasilkan 93 proyek dengan nilai US$38,2 miliar dan menghasilkan juga potensial ada 73 proyek senilai US$17,8 miliar," ujarnya menyampaikan kepada wartawan di Media Center, Jakarta Convention Center (JCC), pada Selasa (5/9/2023).
Dia mengatakan bahwa pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut merupakan tekad Asean memperkuat unity, dan mempertahankan centrality.
"Apa yang disampaikan dalam opening statement bapak presiden diamini dan diperkuat. Kami tidak mau dijadikan proksi oleh negara manapun. Kami ingin kapal kami melaju kokoh ke depan," imbuhnya.
Menurutnya, jika dilihat dari hasil masalah keluarga, masalah pembangunan yang inklusif, kemudian masalah human rights dialogue sampai memperkuat elemen-elemen ekonomi, Episentrum of Growth masuk di dalamnya melalui AIPF.
Baca Juga
Menlu Retno menegaskan bahwa pesan Asean sangat konsisten, semua prinsip dari awal yang ada di Asean Outlook on the Indo-Pasifik diterjemahkan melalui AIPF.
"Sekali lagi, pesan asean sangat konsisten, kita ingin Indo-Pasifik menjadi kawasan yg damai, stabil, sejahtera, dan pendekatannya adalah melalui kerja sama yang konkret dan inklusif," tambahnya.
Lebih lanjut, Menlu menekankan bahwa tidak berhenti pada pembuatan outlook, tetapi menerjemahkannya dalam kerja sama konkrit dan inklusif.