Bisnis.com, JAKARTA - Ada banyak contoh perubahan sosial budaya khususnya di Indonesia. Dalam kehidupan bermasyarakat, perubahan sosial budaya menjadi kajian yang cukup menarik. Berawal dari terjadinya perubahan sosial, mampu mengubah gejala dan struktur sosial di dalam masyarakat.
Perubahan sosial tentu saja dapat memberikan kemajuan (progress) karena menciptakan kemudahan bagi masyarakatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, perubahan sosial juga tidak selamanya akan memberikan kemajuan, bahkan tentu saja dapat memberikan kemunduran (regress) kepada masyarakat pada aspek tertentu.
Berikut ini adalah beberapa contoh perubahan sosial yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Contoh perubahan sosial budaya
- Contoh perubahan sosial budaya yang bersifat besar
Jika dulu menanam padi menggunakan cara manual, ditanam menggunakan tenaga manusia, sekarang sudah bisa menggunakan mesin otomotif. Begitupun saat tiba waktu panen. Tidak lagi dipanen dengan tenaga manusia, tetapi sudah bisa dipanen secara otomatis menggunakan traktor. Kini, dunia pertanian sudah semakin canggih.
Tentu saja perubahan budaya ini ada sebagian yang menerima dengan baik dan ada juga yang menolak. Bagi petani desa, terkendala oleh biaya akan menolak cara ini. karena mesin yang digunakan pun harganya mahal. Namun sebagian yang punya uang, lebih memilih cara ini karena lebih cepat proses kerjanya.
- Contoh perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh negara lain
Sebagai Negara jajahan yang pernah dijajah oleh bangsa Barat. Ternyata Indonesia juga mengalami perubahan sosial budaya loh. Salah satu pengaruh positifnya adalah Terjadi transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga Indonesia bisa melek teknologi mutakhir dan terbaru dari Negara-negara barat.
Sayangnya, bagi sebagian masyarakat justru terseret pada hal yang kurang baik. Misalnya berpengaruh pada gaya hidup orang-orang barat seperti minum-minuman keras, terpengaruh dalam budaya pergaulan yang tidak mengindahkan sopan santun kepada orang yang lebih tua dan pengaruhi pola hidup.
Baca Juga
- Contoh perubahan sosial budaya yang bersifat kecil
Perubahan yang tidak berpengaruh besar adalah perubahan lifestyle. Contoh yang sering kita temukan adalah perubahan gaya berpakaian. Dulu, masyarakat terbiasa berpakaian tidak berhijab. Sebaliknya, dahulu orang yang berhijab hanya segelintir orang. Kini berubah, hampir sebagian besar sudah menggunakan hijab dalam kehidupan sehari-hari.
Karena faktor lingkungan yang tinggi menggunakan hijab inilah yang mendorong orang-orang disekitar kita menggunakan hijab bukan karena kewajiban. Tetapi karena pengaruh lingkungan dan fashion. Meskipun demikian, perubahan sosial budaya seperti ini tidak sampai menimbulkan konflik dan pertentangan besar dalam masyarakat.
- Contoh perubahan sosial budaya pada bangunan
Masjid Demak salah satu masjid tertua di Jawa. Di Yogyakarta juga punya, di sana ada masjid Kotagede, sebagai masjid Mataram Islam pertama kali. Dari segi bangunan, kedua masjid memiliki peleburan budaya dari leluhur kita.
Contohnya pada masjid Kotagede, bagian atap tersusun seperti kuil, hindu Asia Selatan. Sedangkan dari pola arsitektur di dunia Islam, di sana juga ada corak Ottoman dari Byzantium, Ada corak India dan Syro-egypto. Bahkan, banyak juga ditemukan bangunan masjid yang dipengaruhi oleh seni bangunan era kerajaan Hindu-Budha.
- Contoh perubahan sosial budaya dalam keagamaan
Salah satu contoh perubahan budaya yang berkaitan dengan keagamaan adalah budaya dalam agama islam. Indonesia dikenal sebagai Negara islam yang ternyata juga sudah mengalami akulturasi budaya. Bagi orang islam, tentu saja sudah tidak asing lagi dengan menara bukan
Beberapa masjid pasti ada menara. Kata menara inilah yang ternyata bentuk dari akulturasi budaya. Seperti yang diceritakan oleh Gus Muwafiq tentang asal usul nama menara di setiap masjid. Dahulu sebelum islam diperkenalkan, leluhur kita sudah memiliki keyakinan sendiri.
Jadi sebelum Sayidina Ali ke Persia, para leluhur memiliki tuhan dan menyembah Api. Begitu ikut islam, Apinya hilang. Tapi masih ada beberapa yang menyembah api di depan masjid, dan dibangun tiang tinggi untuk api yang disebut manoro.
Akhirnya orang Majusi mampu menghilangkan api, dan terbentuklah menara di setiap masjid. Kemudian dicontoh sedunia di setiap masjid dibuat menara. Nah, dari cerita ini menunjukan bahwa terjadi akulturasi sosial budaya bahkan sebelum masa penjajahan masuk di Indonesia.
- Contoh perubahan sosial budaya kebudayaan Jawa lama masa Mataram Islam
- Grebeg disesuaikan dengan hari besar Islam, yaitu hari raya idul fitri dan Maulid Nabi, yang disebut Grebeg Poso dan Grebeg Mulud.
- Gamelan Sekaten dibunyikan pada Grebeg Mulud, dipukul di halaman masjid Agung.
- Perubahan sosial pada komunikasi
Pada zaman dahulu komunikasi antar orang sangatlah mudah karena tidak adanya alat komunikasi yang sudah baik. Apabila ingin mengajak untuk kumpul, biasanya seseorang akan mengabarkan secara langsung melalui surat atau datang langsung.
Namun, dengan adanya perubahan sosial proses berubahnya teknologi juga akan berpengaruh kepada keadaan sosial dan budaya cara komunikasi seseorang. Sekarang, apa-apa itu bisa langsung telefon atau bahkan yang sudah memiliki whatsApp bisa mengadakan janjian melalui aplikasi pesan tersebut.
- Perubahan sektor pertanian dan perkebunan
Semakin banyak anak-anak yang bercita-cita menjadi pegawai dan akhirnya lahan pertanian banyak yang tidak diurus. Bahkan, sampai-sampai lahan pertanian tersebut banyak dimanfaatkan diberdayakan. Akhirnya, lahan tersebut dijual untuk tempat hunian, seperti membangun perumahan atau berdagang.
Perubahan sosial dan cara pandang sekarang mengubah mindset seseorang dari desa untuk bisa bekerja di perantauan kota menjadi pegawai. Padahal, tanpa makan kita tidak bisa bekerja dan sehat.
- Perubahan sosial budaya dalam hal bahasa
Mayoritas bahasa untuk berbicara pada masyarakat yang tradisional menggunakan bahasa daerah masing-masing. Sekarang perbedaanya adalah sudah semakin berkembangnya teknologi dan paparan media sosial, bahasa seseorang sudah mulai berubah juga.
Misalkan, bagi kamu yang awalnya waktu SD – SMA di daerah masing-masing, bahasa kalian akan menggunakan bahasa daerah tetapi kalau sudah kuliah dan kerja akan terbiasa dengan lingkungan baru dengan menggunakan bahasa Indonesia.
- Cara berpakaian
Dulu hampir semua masyarakat memakai pakaian adat, dengan kemajuan dan perkembangan, masyarakat secara bertahap mulai meninggalkan pakaian adat dan memakai pakaian yang menjadi modis. Bahkan, sekarang banyak juga berkembang baju muslim yang modis.
Oleh karenanya, tetap berpakain sopan yang baik dan pastinya selalu bisa memodifikasi supaya terlihat stylish dan juga memenuhi norma-norma yang ada.
2. Contoh perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari
- Gaya berpakaian
- Gaya komunikasi yang serba digital
- Perilaku anak banyak yang kurang sopan karena dampak lingkungan dan tontonan
- Hilangnya permainan tradisional
- Pudarnya acara bersama dan kumpul di masyarakat
- Kurang fasih berbahasa daerah asal
3. Faktor penyebab perubahan sosial
1. Faktor internal
- Adanya penemuan baru
Munculnya penemuan baru bisa terjadi ketika ada rasa tidak puas yang berkembang dalam masyarakat pada satu kondisi atau satu hal.
Misalnya dulu untuk menjalin komunikasi, orang-orang harus menulis surat yang butuh waktu beberapa hari untuk bisa sampai dan mendapat balasan.
Namun, kini komunikasi bisa dilakukan semudah membuka aplikasi untuk berkirim pesan yang praktis dan ekonomis. Di antara kemudahan-kemudahan dalam berkomunikasi, akan tetap terasa ada sisi negatif, misalnya menjauhkan yang dekat.
- Terjadinya konflik sosial
Konflik sosial bisa menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial karena melibatkan masyarakat di dalamnya.
Umumnya, konflik sosial bisa terjadi karena beberapa hal, seperti adanya perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan, hingga adanya kecemburuan sosial yang disebabkan oleh ketimpangan sosial.
- Dinamika penduduk
Perubahan kondisi penduduk atau demografi bisa jadi faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
Ada tiga hal yang memengaruhi dinamika penduduk dalam masyarakat, yaitu adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), hingga perpindahan penduduk (migrasi).
- Pecahnya pemberontakan
Pemberontakan atau revolusi merupakan usaha untuk menentang atau mengganti sistem tatanan yang sudah ada.
Hal ini bisa bermula dari sebuah kekecewaan pada sistem atau tatanan tertentu.
2. Faktor eksternal perubahan sosial
- Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor yang berada di luar kehendak manusia. Hal ini bisa menyebabkan manusia mengalami beragam jenis kerugian, mulai dari materi hingga nyawa.
Beberapa bencana alam yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah banjir, gempa bumi, tsunami, hingga erupsi gunung berapi. Bencana alam yang mengubah lingkungan fisik dan sosial masyarakat bisa jadi penyebab terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat yang tidak bisa dihindari.
- Peperangan
Peperangan bisa jadi salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Kondisi ini bisa menyebabkan masyarakat kehilangan harta benda, tempat tinggal, hingga perasaan aman dari serangan-serangan yang bisa datang kapan pun.
- Pengaruh dari budaya lain
Masuknya kebudayaan lain atau budaya asing bisa mendorong masyarakat mengalami perubahan sosial dalam kehidupannya. Seperti yang bisa kita lihat saat ini, banyak kebudayaan asing yang mulai masuk dan terlihat dalam berbagai sudut kehidupan.
Itulah beberapa contoh perubahan sosial yang mungkin belum kamu ketahui.