Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengingatkan ajaran politik presiden pertama RI Soekarno dan tokoh kemerdekaan India Mahatma Gandhi. Hal itu disampaikan usai bacapres Anies Baswedan memilih Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bacawapres beberapa watu lalu.
Anies meyakini, masyarakat Indonesia ingin praktik politik yang beretika. Oleh sebab itu, dia mengingatkan agar para politisi tidak menghalalkan segala cara untuk raih tujuannya.
"Kita tidak juga ingin seolah semua bisa, asal tidak boleh kalah," ujar AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).
Dia pun ingatkan ajaran politik dari Soekarno dan Gandhi. Menurutnya, dua tokoh itu tak ingin para politisi gunakan cara kotor hanya untuk raih hasil yang diinginkan.
"Cara tidak boleh menikam tujuan, cara harus dijiwai tujuan. Begitu pula sebaliknya. Ini adalah pandangan pemimpin besar Mahatma Ghandi yang juga menjadi rujukan utama dari pikiran-pikiran Presiden Soekarno," jelas AHY.
Lebih lanjut, putra dari presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga mengatakan pengalaman selama menjadi perwira TNI memberikan pelajaran penting soal etika dalam bertindak.
Baca Juga
"Dalam posisi perang saja kami diwajibkan untuk mematuhi etika dan aturan sehingga perang bukan soal kill or to be killed [membunuh atau dibunuh], bukan hanya seolah tentang menang kalah tapi juga soal cara untuk bisa memenangkan peperangan tersebut," ungkapnya.
Dia pun mengingatkan kepada seluruh kader Demokrat untuk tetap solid meski sudah dikhianati Anies. AHY mengatakan pihaknya akan lakukan perjalanan politik yang baru usai cabut dukungan atas pencapresan Anies.
"Dalam upaya memperjuangkan perubahan dan perbaikan itu Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan dan etika politik," ungkapnya.
Sebagai informasi, belakangan hubungan antara Anies dengan Demokrat renggang. Demokrat menyebut Anies telah berkhianat karena secara sepihak memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presidennya padahal awalnya secara tertulis telah menyatakan akan meminang AHY.