Namun, Sardini dari Universitas Diponegoro di Jawa Tengah tidak terkesan. Dia menilai bahwa Ganjar sangat menonjol di media sosial, seperti TikTok dan YouTube, yang pelanggannya banyak. Baginya, belum ada perubahan signifikan selama Ganjar menjabat.
“Belum ada terobosan berarti. Dia tidak punya prestasi selain kehadirannya di media sosial yang semua orang tahu,” tambahnya.
Wilayah Jawa Tengah bagian utara yang mengalami penurunan permukaan tanah dan sering dilanda banjir juga masih sering tergenang air. Pemerintahan Ganjar telah mencoba mengatasi masalah ini dengan membangun tanggul, tetapi sejauh ini belum memperbaiki situasi.
“Tanggul tidak berpengaruh. Di daerah saya misalnya Pekalongan kurang berhasil,” kata Sardini.
Dia mencontohkan kasus lain yang belum terselesaikan, seperti kontroversi penambangan andesit di Wadas dan beroperasinya perusahaan semen PT Semen Indonesia di Rembang.
Penambangan andesit di Wadas merupakan proyek nasional yang menuai kontroversi sejak 2019. Penambangan andesit tersebut akan digunakan untuk membangun bendungan yang berjarak sekitar 12 km dari lokasi.
Beberapa penduduk setempat menentangnya karena percaya bahwa hal tersebut akan merusak lingkungan, sementara beberapa lainnya mempertanyakan apakah pertambangan tersebut memiliki izin yang diperlukan. Ada juga warga yang harus pindah karena adanya penambangan, namun mereka menolak.
Begitu pula dengan kehadiran PT Semen Indonesia di Rembang yang juga tak kalah kontroversialnya. Beberapa warga setempat menganggap pembangunan pabrik semen akan merusak lingkungan dan mengancam pasokan makanan dan air, terutama karena banyak sawah di dekatnya.
Yang menolak sebagian besar adalah para petani yang bahkan sempat melancarkan aksi protes di depan Istana Kepresidenan Jakarta. (Nizar Fachri Rabbani)