Bisnis.com, JAKARTA - Bunga majemuk adalah bunga yang ditentukan berdasarkan tabungan awal beserta tambahan bunga pada periode sebelumnya. Artinya, pada periode pertama, perhitungan bunga ini sama seperti bunga tunggal. Namun, pada periode kedua, perhitungan bunganya mengacu pada total tabungan pada periode pertama. Kamu juga perlu mengetahui rumus bunga majemuk.
Pada periode ketiga, perhitungan bunganya mengacu pada total tabungan periode kedua. Hal itu akan berlangsung terus-menerus selama tabungan masih aktif. Itulah mengapa, bunga majemuk dikatakan selalu berubah-ubah setiap periodenya.
Berikut ini adalah beberapa rumus bunga majemuk yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Rumus bunga majemuk
Rumus bunga majemuk adalah A = P ((1 + r)/n)nt.
Dalam rumusnya, “A” adalah nilai masa depan, “P” adalah modal awal, “r” adalah bunga, “n” adalah jumlah periode bunga dan “t” adalah waktu (biasanya dalam tahun).
2. Faktor yang memengaruhi bunga majemuk
- Frekuensi
pembayaran bunga per tahun memengaruhi jumlah bunga majemuk yang dihasilkan. Pembayaran bunga biasanya dilakukan pada interval yang telah ditentukan, seperti setiap tahun, enam bulan, triwulan, atau sebulan. Selain itu, interval pembayaran dapat diatur per hari atau bahkan secara terus-menerus. Aturan umumnya adalah semakin sering pembayaran bunga dilakukan, semakin besar nilai uang yang akan diperoleh di masa depan.
- Rentang waktu
Bunga majemuk punya dampak yang tinggi pada horizon investasi yang panjang dan berlawanan dengan horizon investasi yang pendek.
Baca Juga
- Bunga
Suku bunga bisa berdampak signifikan. Contohnya, suku bunga tinggi akan berkontribusi lebih pada investasi daripada jika nilainya lebih rendah.
3. Cara menghitung soal rumus bunga majemuk
Untuk menghitung bunga tunggal, maka jumlah pokok investasi atau pinjaman akan dikalikan dengan suku bunga yang berlaku.
Bunga = Jumlah pokok x Suku bunga
Dengan demikian, maka jumlah yang menjadi keuntungan pada bunga tunggal akan menyesuaikan dengan jumlah durasi pinjaman. Jadi, bunga akan dikalikan dengan waktu pinjaman atau investasi.
Bunga total = Jumlah pokok x Suku bunga x durasi pinjaman
4. Contoh soal rumus bunga majemuk
Pak Dimas menyimpan uang di bank sebesar Rp5.000.000 selama 5 tahun dengan suku bunga majemuk 3% per tahun. Dengan demikian, besar nilai akhir yang didapatkan Pak Dimas pada tahun ke-5 adalah sebagai berikut:
Diketahui:
- Nilai tunai: Rp.5.000.000
- Jangka waktu: 5 tahun.
- Suku bunga % = 3% = 0.03
Jawaban:
Na = Nt (1+i)n
Na = 5.000.000 (1+0.03)5
Na = 5.796.370
Dengan demikian, besar nilai akhir yang didapatkan Pak Agus pada tahun ke-5 adalah Rp5.796.370.
Itulah beberapa rumus bunga majemuk yang bisa kamu pelajari.