Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjajaki potensi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sebagai solusi jangka panjang dalam mengurangi tingkat polusi di DKI Jakarta.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito saat ditemui di Gedung B.J. Habibie pada Senin (21/8/2023).
“[Pembangkit listrik tenaga] nuklir itu juga sedang diproses untuk masuk dalam satu sumber energi baru dan terbarukan. Rencana pengembangan memang sudah ada, tinggal kapan, bagaimana, dan lain sebagainya,” katanya.
Mego mengungkapkan bahwa PLTN memiliki tingkat polutan atau emisi gas yang sangat sedikit, sehingga keberadaannya sebagai pembangkit listrik akan signifikan dalam mengurangi pencemaran udara.
Namun, dirinya juga menegaskan bahwa terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab polusi udara di Jakarta, sehingga perlu adanya penelusuran terlebih dahulu mengenai hal tersebut.
“Jadi kita harus mencari dulu penyebabnya, kemudian kita akan mencari sumber-sumber polutan dari mana. Dari situ kita petakan karakteristik geografis kota Jakarta itu sendiri, kan di utara itu laut, selatan itu pegunungan,” tambahnya.
Baca Juga
Ketika ditanya mengenai progres, Mego mengaku bahwa pihaknya baru akan mengkoordinasikan hal ini dengan kementerian dan lembaga lain untuk menyiapkan infrastruktur, SDM, hingga regulasinya.
Diketahui sebelumnya, kondisi polusi udara yang mengkhawatirkan di DKI Jakarta mendapatkan banyak atensi dari berbagai pihak dalam beberapa waktu terakhir.
Kondisi ini memaksa terjadinya penyesuaian dalam berbagai bidang. Masyarakat Jakarta diimbau kembali menggunakan masker saat beraktivitas, hingga Pemprov DKI Jakarta yang memberlakukan kebijakan WFH bagi pegawainya.