Bisnis.com, JAKARTA— Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menggunakan istilah Jawa Ojo Pedhot Oyot dalam pidato pembukaan Rapat Paripurna ke-1 Tahun 2023-2024, Rabu (16/8/2023).
Hal tersebut diungkapkan olehnya kala membahas soal penyelengaraan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Dia meminta supaya masyarakat Indonesia hendaknya setia dengan sifat asalnya yakni bangsa yang berbeda-beda tetapi dipersatukan oleh Pancasila.
Ojo Pedhot Oyot memiliki arti jangan potong akarnya. Istilah tersebut juga sempat digunakan Puan kala Pemilu 2019. Melalui Facebook pribadinya dia mengapresiasi anak muda yang tergabung dengan Komunitas Juang yang siap memenangkan partai dan memenangkan Presiden Joko Widodo kedua kalinya kala itu.
“Setialah pada sumbermu, jangan lupa pada akar sejarahmu,” kata Puan kala itu.
Dalam pidatonya, Puan mengatakan DPR RI akan memastikan persiapan Pemilu 2024 yang telah dimulai pada tahun ini. Dia kemudian menyinggung soal demokrasi yang merupakan alat, pemilu adalah alat.
Namun masyarakat yang sejahtera, adil, makmur, sentosa, san hidup tentram adalah tujuannya. Menurutnya tidak ada artinya kekuasaan apabila rakyat terbelah, menjadi kepingan-kepingan sosial dengan penuh dendam, saling benci, saling dengki.
Baca Juga
“Perbedaan adalah alamiah, persatuan adalah perjuangan kita bersama untuk mewujudkannya. Jadi marilah kita jaga dan rawat Persatuan Indonesia. Fondasi utama kita membangun negeri adalah persatuan rakyat,” katanya.
Menurut Puan tanpa persatuan rakyat, sulit kiranya bangsa Indonesia bisa mencapai kemajuan. “Bangsa Indonesia hendaknya setia kepada sifat asalnya, yaitu bangsa yang berbeda-beda tetapi dipersatukan oleh Pancasila,Ojo Pedhot Oyot,” katanya.