Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) berencana untuk meningkatkan produksi peluru 155 mm, menjadikannya 80.000 per bulan tahun depan, kata Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder pada 10 Agustus.
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kebutuhan Ukraina akan amunisi standar NATO, yang digunakan dengan artileri yang disediakan Barat.
Menurut Ryder, AS telah memberi Ukraina lebih dari dua juta amunisi 155 mm sejak awal invasi skala penuh Rusia.
Sejak Februari 2022, Washington telah meningkatkan produksi proyektil 155 mm dari 14.000 menjadi sekitar 24.000 per bulan, kata pejabat itu dalam konferensi pers.
Ryder menambahkan bahwa munisi tandan yang dipasok A.S. telah terbukti membantu di garis depan Ukraina.
"Kami memiliki semua indikasi bahwa mereka (pasukan Ukraina) menggunakan senjata itu dengan benar di medan perang, seperti yang mereka tunjukkan," katanya.
Baca Juga
Pada 7 Juni, perusahaan militer milik negara Ukraina, Ukroboronprom, mengumumkan rencana untuk memulai produksi sendiri peluru artileri 155 mm.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan pada bulan Maret bahwa Ukraina menembakkan rata-rata 110.000 peluru kaliber 155mm per bulan – seperempat dari jumlah yang digunakan oleh Rusia.