Awal Penyanderaan
Dilansir dari West Papua Daily, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri telah melaporkan bahwa kondisi Philip masih dalam keadaan sehat.
Dia mengatakan aparat keamanan secara aktif mendekati TPNPB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya dan terlibat dalam negosiasi untuk menjamin pembebasan pilot.
“Saat ini kami sedang menunggu perkembangan lebih lanjut karena kami bekerja untuk membatasi pergerakan kelompok Egianus Kogoya. Kondisi keseluruhan pilot sehat,” kata Fakhiri pada Senin (7/8/2023).
Awal Sandera
Sebuah foto dan video yang beredar di media sosial pada Rabu (15/2/2023) membuat heboh masyarakat. Dalam video tersebut muncul pria yang diklaim sebagai pilot Susi Air yang sempat hilang.
Dia adalah Capt Philip Mark Mehrtens, pilot asal Selandia baru yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Dalam video yang beredar, terlihat bahwa Philip menyampaikan dirinya diberi waktu selama 2 bulan agar negara lain berbicara kepada Indonesia terkait kemerdekaan Papua.
“Kalau sudah 2 bulan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka [KKB] akan tembak saya,” katanya dalam video yang beredar.
KKB mengancam akan mengeksekusi Phillip pada Sabtu 1 Juli 2023. Dia akan ditembak jika Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Papua.
Ancaman eksekusi tersebut terungkap di tengah kebuntuan dalam proses pencarian tersebut. Kapolda Papua pun terus berkomunikasi dengan keluarga Egianus Kogoya untuk membantu negosiasi pembebasan Phillip.
Di tengah Upaya pembebasan itu, Egianus Kogoya membantah pihaknya pernah meminta tebusan Rp5 miliar untuk pilot Susi Air. Dari video yang beredar di media sosial, Egianus mengaku tak pernah meminta uang untuk membebaskan Philip.
"Jadi seluruh media di TV maupun media mana, ada isu bahwa Kodap III minta Rp5 miliar, itu omong kosong. Dari mana saya minta uang Rp5 miliar?" kata Egianus dalam rekaman video beredar pada Senin (10/7/2023).