Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Teuku Faizasyah merespons pernyataan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, soal keanggotaan di Asean.
Gusmao sebelumnya mengatakan bahwa Timor Leste tidak akan jadi bergabung dalam keanggotaan Asean, jika organisasi tersebut tidak bisa menyelesaikan konflik di Myanmar.
Teuku mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan penjelasan dari Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta terkait permasalahan tersebut.
Berdasarkan keterangan Ramos Horta bahwa pernyataan Gusmao tersebut tidak merefleksikan posisi Timor Leste di Asean.
"Sebenarnya waktu itu kita sudah memberikan respons dan mendapatkan clarity of information, juga sudah mendapatkan penjelasan lebih lanjut, Ramos Horta sudah memberikan keterangan bahwa itu tidak merefleksikan posisi atau harapan proses bergabungnya Timor Leste dalam Asean secara penuh," katanya.
Lebih lanjut, Faizasyah menjelaskan bahwa secara prinsip Timor Leste telah menerima keanggotaan di Asean, tetapi masih ada beberapa hal yang harus dipenuhi.
Baca Juga
"Secara prinsip betul mereka sudah diterima, namun ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota penuh dari Asean," lanjutnya, saat ditanyai wartawan di Kementerian Luar Negeri RI, pada Rabu (9/8/2023).
Dia menekankan bahwa permasalahan tersebut telah selesai, dan Timor Leste dipastikan akan hadir dalam KTT Asean ke-43 September mendatang.
"Sudah clear permasalahannya, tidak perlu lagi kita perpanjang namun faktanya adalah KTT yang akan datang Timor Leste akan hadir," tambahnya.
Sebelumnya, Xanana menekankan telah menyampaikan posisi Timor Leste tersebut kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Jika Asean tidak dapat meyakinkan junta militer Myanmar, saya dapat mengatakan, Timor Leste belum dapat mempercayai asosiasi ini. Ini adalah posisi pemerintah,” katanya, pada Senin (7/8/2023).