Bisnis.com, JAKARTA - Rocky Gerung mengaku heran karena dianggap menghina adat Dayak saat mengkritisi proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dia menjelaskan bahwa dirinya justru membela hak masyarakat adat Dayak agar tidak dieksploitasi oleh investor asing dalam megaproyek IKN. Bahkan, Rocky menyatakan dirinya kerap kali diundang oleh masyarakat adat Dayak dan juga sejumlah universitas untuk dimintai pendapat mengenai IKN.
"Pendapat saya tetap IKN ini berbahaya secara diplomasi berbahaya, secara geopolitik dan bahkan berbahaya secara kebudayaan karena pasti kalau ada IKN di situ masyarakat adat akan tersingkir dan itu artinya hilang jejak kultural kita di situ," tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (4/8/2023).
Rocky juga menyayangkan orang yang memprovokasi masyarakat dayak sampai membuat aksi teatrikal dengan menyembelih hewan berinisial RG dalam pelaporannya ke Polri.
"Saya ucapkan untuk menerangkan bahwa saya mencintai bumi Kalimantan dan saya bertahan jangan itu dijual," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menyesalkan dalam pembangunan IKN yang awalnya dari bisnis ke bisnis, kemudian mulai menggerogoti APBN. Pasalnya, pada saat yang sama APBN juga diperlukan untuk memfasilitasi anak dari Kalimantan dari sisi pendidikan.
Baca Juga
Oleh sebab itu, Rocky Gerung meminta maaf kepada publik karena menimbulkan kegaduhan publik akibat pernyataannya yang dianggap sejumlah pihak merupakan penghinaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya minta maaf terhadap keadaan hari ini yang menyebabkan perselisihan itu berlanjut tanpa arah," ujar Rocky.