Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

17 Bulan Perang Rusia Vs Ukraina, Begini Kondisi WNI

Kemlu RI mengungkap kondisi terkini WNI yang berada di Kyiv selama 17 bulan perang Rusia vs Ukraina.
Sedikitnya 19 orang terluka termasuk 5 anak-anak dalam serangan rudal Rusia di Mykolaiv Ukraina pada Kamis (20/7/2023)./Reuters
Sedikitnya 19 orang terluka termasuk 5 anak-anak dalam serangan rudal Rusia di Mykolaiv Ukraina pada Kamis (20/7/2023)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha membagikan kabar kondisi terkini dari WNI yang berada di Kyiv, Ukraina. 

Dia menyatakan bahwa pihak Kedutaan Besar RI di Kyiv terus memantau dan menjalin hubungan dengan para WNI di Kyiv yang enggan untuk dievakuasi. 

"KBRI kita di Kyiv masih tetap beroperasi di sana, dan teman-teman KBRI terus memantau dan menjalin hubungan dengan para WNI yang memang saat evakuasi bulan Maret tahun lalu mereka memilih untuk tidak dievakuasi," katanya, saat ditanyai wartawan di Kemlu RI, pada Selasa (1/8/2023). 

Dia menjelaskan bahwa mayoritas WNI yang memilih tetap berada di Kyiv, merupakan pasangan dari pernikahan campuran dengan warga sekitar Ukraina. 

"Karena mayoritas mereka adalah pasangan kawin campur dengan warga sekitar. Suami mereka memang tidak boleh keluar Ukraina karena ada wajib militer," lanjutnya. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa WNI yang memilih menetap di Kyiv memiliki grup chat dengan KBRI di Kyiv, sehingga tetap selalu intens berkomunikasi. 

"Nah namun tetap, meski mereka memilih untuk tetap tinggal, teman-teman KBRI memiliki WhatsApp grup dengan para WNI dan kami selalu intens komunikasi," tambahnya. 

Dikatakan, ada 23 WNI yang menetap di Kyiv, seorang menetap di Odessa, dan selebihnya sudah dievakuasi. 

"Ada 23 kalau tidak salah posisinya di Kyiv. Odessa sudah kita evakuasi, ada 1 WNI di sana tetapi posisi aman," ujarnya. 

Seperti diketahui, Rusia dan Ukraina berperang sudah selama 17 bulan. Banyak korban jiwa dan terluka, bahkan hingga ratusan ribu orang akibat serangan rudal yang tiada henti di kedua negara. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper