Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Istana Revitalisasi Kelistrikan, Pratikno Sering Gugup Bila Listrik Padam

Pratikno mengaku sering gugup dengan fasilitas kelistrikan di Istana Kepresidenan, sebab kondisi listrik di Istana harus prima.
Mensesneg Pratikno (kanan) dan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (3/6/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Mensesneg Pratikno (kanan) dan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (3/6/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) mengaku sering gugup dengan fasilitas kelistrikan di Istana Kepresidenan, sebab kondisi listrik di Istana dinilainya harus selalu dalam keadaan prima.

Hal ini disampaikannya usai meresmikan Revitalisasi Kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta di Power House PLN Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Menurutnya, fasilitas kelistrikan sangat penting karena Istana sering menerima tamu negara.

“Saya sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab mengurusi istana itu ya sering deg-degan, deg-degan perihal listrik, karena satu di Istana ini kita sering menerima tamu Negara jadi bayangkan saja kalau kita terima tamu Negara tiba-tiba listriknya mati. Indonesia akan jadi headline di seluruh dunia,” ujarnya kepada wartawan.

Lebih lanjut, Pratikno mengatakan bahwa Istana Kepresidenan menyimpan banyak dokumen kenegaraan yang penting dan koleksi seni yang berharga sehingga perlu suplai listrik untuk menjaga kondisi barang-barang di Istana.

Oleh sebab itu, dia melanjutkan lantaran infrastruktur kelistrikan Istana Kepresidenan tidak mengalami perbaikan signifikan selama 63 tahun, sehingga Istana pun meminta PLN untuk melakukan revitalisasi dengan teknologi yang baru.

Untuk diketahui, renovasi kelistrikan Istana Kepresidenan ini merupakan yang pertama sejak persiapan sistem kelistrikan Istana pada 1960. Berkat renovasi tersebut, listrik Istana Kepresidenan disuplai dengan kapasitas 6 Mega Volt Ampere (MVA). 

Seluruh listrik digunakan untuk listrik di Istana Negara, Istana Merdeka, Kantor Presiden, Kantor Wakil Presiden, Wisma Negara dan Sekretariat Negara.

Pemulihan listrik meliputi peningkatan jumlah pasokan dan menariknya dari jaringan, membangun pembangkit listrik bawah tanah, membangun gardu distribusi baru, dan memulihkan empat gardu-gardu distribusi yang ada.

Penambahan juga dilakukan pada Departemen Uninterruptible Power Supply (UPS), yang sebelumnya memberikan 25 persen redundansi untuk bagian kritis dari 100 persen cadangan listrik di seluruh kompleks Istana Kepresidenan.  

Praktikno meyakini dengan dilakukannya revitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan, maka juga akan mendorong penerapan energi ramah lingkungan sehingga diharapkan sistem kelistrikan istana presiden nantinya akan menjadi prototipe jaringan listrik IKN dan kota-kota besar di Indonesia

"Lebih aman, stabil, enggak tahu lagi bahasa teknisnya dan tentu saja juga lebih friendly terhadap lingkungan, lebih green lah, lebih hemat dan lain-lain. Jadi saya kira ini menjadi model di mana nanti infrastruktur publik juga disiapkan dengan teknologi mutakhir untuk penyediaan kelistrikan tentu saja adalah untuk Ibu Kota Nusantara," pungkas Pratikno.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper