Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ada ikut campur atau cawe-cawe terkait dengan persoalan Partai Golkar mengenai goyangnya posisi Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum).
Kepala Negara memastikan bahwa urusan di tubuh partai pohon beringin itu merupakan permasalahan internal sehingga meskipun terdapat sejumlah Menteri di Kabinetnya muncul dalam bursa Ketum baru, tetapi Pemerintah tak pernah ikut campur.
“Itu urusan internal golkar urusannya internal golkar tidak ada hubungannya dengan kami [Pemerintah], kalau ada nama Pak Luhut, Pak Bahlil, dan Pak Bamsoet punya keinginan itu [menjadi Ketum Golkar], maka itu urusan mereka bukan urusan Pemerintah,” ujar Jokowi di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Kamis (27/7/2023).
Baca Juga
Sekadar informasi, sejumlah eksponen Partai Golongan Karya (Golkar) menilai terdapat peluang Airlangga Hartarto untuk diturunkan dari jabatannya sebagai ketua umum (ketum) kian tinggi.
Hal tersebut tertuang dalam surat terbuka yang disampaikan di agenda Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta pada Rabu (12/7/2023) yang disampaikan kepada Dewan Pakar yang diwakili oleh Ridwan Hisjam.
Dalam agenda tersebut, nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) turut disebut lantaran memiliki potensi untuk menjadi sosok calon Ketum Golkar yang pantas menggantikan Airlangga nantinya.