Bisnis.com, JAKARTA – Julius Robert Oppenheimer bekerja sebagai dosen fisika. Bergelar professor di University of California, Berkeley, saat bertemu dengan cinta sejati dalam hidupnya. Jauh sebelum dikenal sebagai bapak bom nuklir dunia.
Salju mulai mencair. Menandai datangnya musim semi pada awal 1936. Oppenheimer bertemu dengan wanita muda, bernama Jean Tatlock di salah satu pesta di 2665 Shasta Road. Dekat kampus Berkeley.
Oppenheimer berusia 25 tahun saat menjejakkan kaki di University of California. Tepatnya pada 1929, ketika The Great Depression depresi ekonomi akibat Perang Dunia I mulai menghantam dunia, hingga berjalan satu dekade berikutnya.
Seperti dikutip dari sfgate.com, setelah tiba di Berkeley, dia memutuskan pindah ke 2665 Shasta Road. Berada di antara bukit curam berangin yang mengapit kampusnya. Dari jendela, dia bisa melihat Teluk San Francisco.
Di rumah utama pemilik kontrakan, Mary ellen Washburn, sering mengadakan pesta. Kalangan intelektual hilir mudik menghadiri pesta tersebut. Memperdebatkan ide hingga minum sampai larut malam.
Baca Juga
Oppenheimer salah satu intelektual yang suka berpesta. Dia pun menolak diberi waktu mengajar sebelum jam 11 pagi. Alasannya agar bisa begadang, merokok sambil ngobrol sampai larut malam.
Pada pesta tersebut, Oppie, begitu biasa disapa, bertemu dengan Tatlock. Jean baru berusia 22 tahun saat bertemu Oppenheimer. Terpaut 10 tahun umur mereka. Jean lahir di Michigan pada 21 Februari 1914, sedangkan Oppie lahir di New York, 22 April 1904.
Oppie sudah mengenal orang tua Jean. Seorang profesor bahasa Inggris Kuno Berkeley yang terkenal, John Tatlock. Saat bertemu, Jean berada pada tahun pertama di Stanford Medical School, belajar menjadi psikiater.
Jurusan tersebut sangat tidak biasa bagi seorang wanita pada 1930-an. Tatlock memiliki kesan tersendiri. Teman-teman yang mengingatnya, dia adalah tipe orang yang selalu menarik perhatian semua orang saat memasuki sebuah ruangan.
Hal itu yang membuat Oppie terkesima. Dia menyukai wanita tajam, dan memiliki pemikiran tidak biasa. Dia pun jatuh cinta dengan cepat. Pada musim gugur jalinan cinta mereka terdengar di kalangan kampus. Semacam pasangan yang memiliki kekuatan intelektual.
Oppie adalah bintang jurusan fisika, hampir memikat seluruh penjuru negeri untuk bergabung dengannya. Tatlock adalah psikiater perintis yang menyenangkan. Apalagi, Jean suka dengan penyair John Donne, pujangga asal Inggris pada abad 14.
Beberapa kali Oppie memamerkan kepada Jean mengenai kesukaannya pada sastra Inggris dan negara lain. Oppie sendiri menguasai 6 bahasa. Bahkan, saat ditawari mengajar di Belanda, dalam dua pekan dia melahap bahasa orang Nederlands.
“Kami semua cemburu melihat hubungan mereka [Oppie dan Jean],” ujar seorang teman dalam buku American Prometheus, biografi Oppenheimer.
Selama tiga tahun, mereka bertunangan setidaknya dua kali. Namun, hubungannya putus nyambung. Robert Serber, fisikawan nuklir kolega Oppie, mengatakan Tatlock bisa memutuskan kontak dengan Oppenheimer selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Ketika kembali, Serber mengatakan, Jean akan mengejeknya. “Dia mengejek tentang siapa dia [Serber] dan apa yang telah mereka lakukan. Dia [Jean] tampaknya bertekad untuk menyakitinya [Oppie], mungkin karena dia tahu Robert [Oppenheimer] sangat mencintainya.”
Orientasi Seksual Tatlock
Apabila berkaca ke belakang, naik turun hubungan mereka disebabkan oleh perjuangan Tatlock untuk memahami kecenderungan seksualnya sendiri. Dalam surat kepada teman-temannya, dia mengungkapkan ketakutannya bahwa mungkin tertarik pada wanita.
Pikiran itu menyiksanya. Dia sempat menjadi mahasiswa psikiatri Freudian, sesuatu yang berkaitan dengan Sigmund Freud, baik teori dan karyanya. Kemudian dia memfitnah homoseksualitas sebagai cacat mental.
Terpecah antara cinta yang tulus kepada Oppie, dan kebingungan pada dirinya sendiri, Tatlock memutuskan putus, dan membatalkan ikatan cinta pertunangan untuk selamanya pada 1939.
Setahun kemudian, cinta baru Oppie bersemi, kepada seorang wanita yang sudah menikah bernama Kitty Harrison yang mengandung anaknya. Suaminya setuju untuk bercerai. Oppie dan Harrison memutuskan menikah pada 1940.
Salah seorang teman pernah bertanya kepada Tatlock, apakah dirinya menyesal tidak menikah dengan Oppie, dia menjawab benar. “Mungkin dia akan menikah dengannya jika dia tidak ‘terlalu bingung’,” kata temannya itu mendengarkan keluhan Tatlock.
Namun, hubungan mereka tidak berakhir. Mereka sempat berselingkuh, yang memiliki implikasi panjang dalam perjalanan hidup mereka berdua.
Antara 1939 dan 1943, Oppenheimer diketahui bertemu Tatlock beberapa kali dalam setahun. Mereka masih pergi ke pesta bersama di Berkeley. Sesekali mereka didapati minum di Top of the Mark.
Ketika merasa sedih, Jean akan menelepon Oppie. Dia akan berbicara dengan Oppie selama yang diperlukan untuk mendengarkannya melewati saat-saat kelam.
Pada awal 1943, Oppie berangkat ke Los Alamos untuk mengepalai Proyek Manhattan. Tidak ada yang tahu detail pekerjaannya di gurun New Mexico. Oppie meninggalkan Tatlock tanpa pamit.
Bagi Tatlock, yang mengandalkan dukungan Oppie, ditinggalkan adalah kehancuran baginya. Dia tidak mendapatkan penjelasan mengapa Oppie pergi. Dia pun menulis surat memohon penjelasan. Saat itu, Tatlock menjadi dokter di RS Mount Zion di San Francisco, sekarang menjadi bagian dari kampus UCSF).
Skandal Partai Komunis Amerika
Pada 14 Juni 1943, Oppenheimer terbang dari Los Alamos untuk menemui Tatlock. Tanpa diketahui, dia dibuntuti oleh perwira militer. Dalam laporan ke FBI, mereka mengatakan bahwa menyaksikan Oppenheimer naik kereta api dari Berkeley ke San Francisco,
"Di mana dia [Oppie] bertemu dengan Jean Tatlock dan menciumnya."
Mereka pergi ke Xochimilco, sebuah restoran Meksiko di Powell dan Broadway. Mereka makan malam dan minum.
Kemudian, mereka kembali ke apartemennya di lantai paling atas di 1405 Montgomery St, sebuah blok cantik tepat di bawah Coit Tower. Dengan mata-mata mengawasi dari jalan, lampu padam pada pukul 11:30 malam.
Keesokan harinya, Oppie muncul dari flat. Mereka makan bersama untuk terakhir kalinya di Kit Carson's Grill, sebelum Tatlock mengantarkan ke bandara menuju ke New Mexico. Direktur FBI J. Edgar Hoover memiliki laporan tentang pertemuan mereka.
Pertemuan mereka dicurigai karena Tatlock adalah anggota Partai Komunis di West Cost. Tatlock rutin membayar iuran dan menghadiri rapat. Bahkan dia menulis untuk publikasi resmi Partai Komunis.
FBI meyakini bahwa Tatlock membocorkan rahasia pembuatan nuklir Mahattan Project ke uni Soviet. “Telah ditentukan bahwa Jean Tatlock… telah menjadi kekasih dari seseorang yang memiliki informasi rahasia penting terkait upaya perang bangsa ini,” tulis Hoover dalam sebuah memo. Dia menyadap telepon di apartemen Montgomery Street di Tatlock.
Memang tidak ada bukti bahwa Tatlock adalah mata-mata. Bahkan, apakah dia tahu apa yang dilakukan oleh Oppie di Los Alamos. Pada 1954, ketika diinterogasi atas tuduhan simpatisan komunis, Oppenheimer ditanya mengapa dia terbang menemui Tatlock pada 1943. "Karena dia masih mencintaiku."
Kesehatan mental Tatlock semakin memburuk beberapa bulan setelah pertemuan mereka. Sekitar awal tahun baru 1944, Tatlock berhenti menjawab telepon dari semua orang.
Khawatir terjadi sesuatu, ayahnya pergi ke apartemennya pada 4 Januari 1944. Jhon harus memanjat melalui jendela yang terbuka untuk masuk ke kamar Jean. Di sana, dia menemukan putrinya di bak mandi. Jean Tatlock sudah mati. Dalam usia 29 tahun.
Setelah menemukannya, ayahnya menyalakan api dan membakar surat dan fotonya. Beberapa jam kemudian, dia menelepon rumah duka.
Rumah duka itu memanggil polisi, mengabarkan bahwa di 1405 Montgomery ada mayat seorang wanita dengan setumpuk kertas yang terbakar. Meskipun tidak ada yang tahu kertas apa yang dibakar, banyak sejarawan percaya bahwa Tatlock adalah lesbian atau biseksual.
Beberapa percaya Jean dibunuh oleh pemerintah. Namun, dia meninggalkan catatan bunuh diri tulisan tangan, yang menceritakan mengalami depresi klinis seumur hidup, sehingga sebagian besar percaya dia bunuh diri.
Oppie mendapat kabar kematian dari Robert Serber. Dia sangat berduka dan berjalan jauh sendirian di perbukitan yang mengelilingi Los Alamos, di lokasi uji coba nuklir dekat Alamogordo, New Mexico. "Jean adalah cinta sejati Robert. Dia sangat mencitainya. Dia patuh padanya,” kata Serber.
Bom Atom Bernama Trinity
Pada 1962, Jenderal Leslie Groves, pemimpin militer Proyek Manhattan, menulis kepada Oppenheimer. Dia menanyakan mengapa menamai Trinity saat uji coba bom atom pertama.
“Mengapa saya memilih nama itu tidak jelas, tetapi saya tahu pikiran apa yang ada di benak saya,” jawab Oppenheimer.
Ada puisi John Donne, yang ditulis tepat sebelum kematian Jean. Puisi yang dia kutip berjudul Hymn to God, My God, in My Sickness.
Saya senang, di selat ini saya melihat barat saya;
Karena, meskipun arus mereka tidak menghasilkan apa-apa,
Apa yang akan menyakiti barat saya? Seperti barat dan timur
Di semua peta datar (dan saya satu) adalah satu,
Jadi kematian menyentuh kebangkitan.