Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Dongeng Sunda yang Bisa Kamu Bacakan ke Anak

Kumpulan dongeng sunda pendek ini bisa kamu bacakan ke anak sebelum tidur.
Dongeng Sunda, cerita rakyat nusantara
Dongeng Sunda, cerita rakyat nusantara

Bisnis.com, JAKARTA - Kamu pasti familiar dengan dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih yang merupakan salah satu dongeng dari wilayah Jawa Barat. Selain kisah tersebut, ternyata masih banyak dongeng sunda lainnya yang bisa kamu ceritakan si kecil. 

Meskipun dongeng sunda berasal dari wilayah Jawa Barat, namun semua orang bisa menikmati karena jenis cerita dongeng banyak mengandung pesan moral. Selain itu, dengan memperkenalkan dongeng dari berbagai wilayah akan menambah wawasan kebudayaan bagi anak-anak. 

Kumpulan Dongeng Sunda Pendek

1. Bebek Bertelur Emas

Dongeng fabel ini menceritakan bahwa dahulu kala, ada seorang petani miskin yang hidup bersama seekor bebek miliknya, meskipun miskin akan tetapi petani ini terkenal sebagai orang yang rajin dan sangat pekerja keras. Sehingga pekerjaannya pun disukai orang lain.

Pada suatu hari saat petani sedang merasa lapar, ia lantas berdoa kepada Tuhan andaikan dia menjadi kaya sehingga bisa makan apa pun. Siapa sangka doanya terkabul dan bebek satu-satunya yang disayanginya tersebut bertelur, namun bukan telur biasa melainkan yang ia miliki mulai bertelur emas setiap hari.

Keadaan keuangannya seketika berubah drastis, tetapi ini malah membuatnya jadi seorang pemalas. Saking malasnya, ia memutuskan untuk menyembelih sang bebek karena enggan bolak-balik mengambil telur emas satu-persatu. 

Pikirnya, ia bisa sekaligus mengambil seluruh emas di dalam tubuh sang bebek jika memotongnya. Siapa sangka setelah dipotong bebeknya tidak terlihat emas-emasnya, justru bebek tersebut malah mati.

Dan ia kehilangan seluruh hartanya karena tidak pandai mengelola uang. Hingga sang petani menjadi miskin kembali karena setiap hari hartanya habis dipakai kebutuhan sehari-hari.  

2. Sireum Jeung Japati

Pada suatu hari saat petani sedang merasa lapar, ia lantas berdoa kepada Tuhan andaikan dia menjadi kaya sehingga bisa makan apa pun. Siapa sangka doanya terkabul dan bebek satu-satunya yang disayanginya tersebut bertelur, namun bukan telur biasa melainkan yang ia miliki mulai bertelur emas setiap hari.

Keadaan keuangannya seketika berubah drastis, tetapi ini malah membuatnya jadi seorang pemalas. Saking malasnya, ia memutuskan untuk menyembelih sang bebek karena enggan bolak-balik mengambil telur emas satu-persatu. 

Pikirnya, ia bisa sekaligus mengambil seluruh emas di dalam tubuh sang bebek jika memotongnya. Siapa sangka setelah dipotong bebeknya tidak terlihat emas-emasnya, justru bebek tersebut malah mati.

Dan ia kehilangan seluruh hartanya karena tidak pandai mengelola uang. Hingga sang petani menjadi miskin kembali karena setiap hari hartanya habis dipakai kebutuhan sehari-hari.  

3. Asal-usul Telaga Warna

Alkisah, di Jawa Barat ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Prabu, bernama Suwartalaya. Dia adalah Prabu yang baik dan bijaksana. Negeri itu sangat makmur dan tentram, tidak ada satupun rakyatnya yang kelaparan. 

Semua kebahagiaan itu belum lengkap, karena sang Prabu dan Permaisuri yang kesulitan untuk memiliki keturunan. Permaisuri sering murung bahkan sampai menangis, hal itu tentunya membuat Prabu terbawa perasaannya dan ikut sedih. 

Akhirnya, ia memutuskan pergi ke hutan untuk bertapa agar segera dikaruniai seorang anak. Beberapa bulan kemudian, akhirnya permaisuri hamil dan melahirkan bayi perempuan, seluruh kerajaan turut bahagia serta menyayangi sang Putri.

Oleh karena itu, di ulang tahun ke-17 sang Putri, mereka menyiapkan seuntai kalung dengan permata warna-warni sebagai hadiah. Namun sayangnya, sang Putri malah menepis kalung tersebut hingga benangnya putus. 

Melihat hal ini, membuat Permaisuri merasa kecewa dan rakyat pun turut menangis melihat perilaku sang Putri hingga tiba-tiba muncul mata air di tengah kerajaan. 

Semakin lama air tersebut semakin mengalir hingga membentuk danau dengan warna-warni menyerupai batu permata. Konon, warna-warna yang ada pada Talaga Warna berasal dari batu-batuan kalung sang Putri yang tersebar di dasar danau. Danau inilah yang kemudian kita kenal sebagai Talaga Warna.

4. Lutung Kasarung

Dongeng ini bercerita mengenai Purbasari, anak dari raja bernama Prabu Tapa Agung. Ia terusir dari kerajaan karena sang kakak, Purbalarang, mencelakainya dengan ilmu hitam. Ini mengakibatkan seluruh tubuhnya penuh dengan totol hitam sehingga sang ayah terpaksa mengasingkannya ke hutan. 

Di hutan ia bertemu dengan seekor kera hitam bernama Lutung Kasarung yang membantunya untuk menghilangkan kutukan tersebut. Namun saat Purbalarang mengetahui adiknya sudah sembuh, ia berusaha mencegahnya kembali ke kerajaan. Salah satu caranya adalah dengan memberi tantangan siapa yang memiliki tunangan paling tampan. 

Siapa sangka, Lutung Kasarung yang merupakan tunangan Purbasari kemudian muncul dalam wujud pria tampan. Hal ini membuat Purbalarang akhirnya menyerah dan mengakui seluruh kesalahannya.

5. Asal-usul Situ Bagendit

Alkisah, di utara kota Garut hidup seorang janda bernama Nyi Endit. Ia memiliki banyak uang, tetapi terkenal sebagai pribadi yang kikir dan sombong. Ketika musim paceklik tiba, Nyi Endit sibuk berpesta tanpa memikirkan keadaan warga desa lainnya.

Suatu hari, di tengah pestanya seorang pengemis datang dan menegurnya karena sangat serakah. Ia lalu menantang Nyi Endit serta para pengawal untuk mencabut sebatang ranting yang tertancap di tanah. Jika kau bisa mencabutnya kau termasuk orang-orang yang mulia di dunia ini, ujar si pengemis.

Tentu saja Nyi Endit gagal memenuhi tantangan tersebut. Si pengemis kemudian menariknya sendiri dan dari lubang yang ia buat keluar banyak air. Air tersebut menenggelamkan seluruh desa hingga membentuk danau bernama Situ Bagendit.

6. Gagak yang Ingin Dipuji

Suatu hari, ada gagak yang mencuri dendeng dari tempat penjemuran. Saat ia terbang dengan dendeng di mulutnya, gagak berpapasan dengan seekor anjing. Anjing yang ingin merebut dendeng sang gagak pun mulai mengeluarkan pujian-pujian untuknya.

Gagak yang menyukai pujian tersebut, tanpa sadar mengeluarkan bunyi gaak, gaak hingga makanan di mulutnya terjatuh. Di momen inilah anjing langsung mengambil dendeng tersebut dan membawanya menjauh. Meninggalkan gagak yang menyesali perilakunya sendiri hingga kehilangan makanan kesukaannya.

7. Sunda Si Kabayan

Suatu hari, Kabayan diminta oleh mertuanya untuk memetik buah nangka yang sudah  matang. Dengan berat hati, ia mengiyakan permintaan mertuanya tersebut dan berangkat menuju pohon nangka di pinggir sungai yang batangnya menjorok di atas sungai.

Sesampainya di sana, Si Kabayan berusaha untuk mengambil satu buah nangka yang sudah tua dan besar. Namun, karena nangkanya terlalu besar, ia tidak kuat mengangkatnya. Sebagai solusi, ia lantas menghanyutkan nangka tersebut di air sungai.

Pulang duluan ya, kan sudah besar, ujar Kabayan kepada nangka. Sesampainya di rumah, mertuanya merasa bingung melihat Si Kabayan yang pulang dengan tangan kosong. Karena penasaran, ia bertanya kemana perginya buah nangka yang diminta, Bagaimana, dapat nangkanya? Dapat, dong. Besar dan tua lagi, jawab Kabayan.

Mana nangkanya? Kok kamu pulang tidak membawa apa-apa? tanya mertuanya lagi. Loh, belum datang ya? Padahal aku tadi sudah memintanya untuk berjalan duluan ke rumah. Ternyata buah nangka itu belum sampai juga, ucap Kabayan. Sang mertua yang kebingungan lantas memintanya menjelaskan kembali.

Jadi, tadi aku sudah memetik nangkanya, tetapi karena terlalu berat, aku menghanyutkannya di sungai agar pulang sendiri, jelas Kabayan. Kamu jangan bercanda! Tidak ada ceritanya, nangka bisa pulang sendiri, ujar mertuanya kesal. Hah, yang bodoh itu nangka itu, udah tua masa nggak tau jalan pulang, kata Si Kabayan sambil melengos pergi.

8. Sasakala Gunung Geulis

Dongeng ini dikisahkan pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri yang sudah lama menikah namun tak kunjung dikaruniai anak. Siang dan malam, sang suami tak kunjung berhenti memohon kepada Tuhan. Sampai akhirnya, suatu malam ia mendapat petunjuk melalui mimpinya. 

Ia harus pergi ke sebuah gunung di sebelah timur desanya dan bertapa di lereng gunung tersebut. Maka saat pagi harinya, ia menceritakan mimpi itu kepada istrinya. Mendengar mimpi tersebut, sang istri meminta sang suami untuk mengikuti petunjuk tersebut.

Kemudian berangkatlah sang suami mencari gunung yang akan dijadikan sebagai tempat untuk bertapa. Setelah menemukan gunung yang dimaksud, ia mulai bertapa selama 40 hari 40 malam. Pada malam terakhir, ia didatangi oleh seorang putri yang sangat cantik. Putri tersebut tak lain merupakan makhluk gaib penghuni gunung tersebut. 

Melihat kecantikan sang putri, si suami langsung lupa dengan niatnya semula. Akhirnya ia menikah dengan putri tersebut. Sebenarnya putri tersebut merupakan jelmaan dari seekor ular besar. 

Setelah berbulan-bulan menunggu sang suami tak kunjung pulang, sang istri kemudian menjadi dimana keberadaan suaminya. Sampai akhirnya ia menemukan suaminya sedang dililit oleh seekor ulang besar. 

Ia terkejut dan takut akan keselamatan suaminya. Namun karena rasa sayangnya kepada sang suami begitu besar, ia membulatkan keberaniannya. Sang istri mencari cara untuk menyelamatkan suaminya dari jeratan ulat tersebut. Ia lalu menjerat ular tersebut. Setelah berhasil dijerat, sang istri mencari kuda dan menyeret ular tersebut dan dibawanya turun dari lereng gunung. 

Sesampainya di suatu tempat, kuda tersebut kemudian diikat pada sebatang pohon. Sang suami yang diam-diam mengikuti, melihat rencana sang istri yang hendak membunuh ular tersebut. Ia segera menghalangi perbuatan istrinya. Karena rupanya apa yang dilihat oleh suaminya bukanlah seekor ular besar, melainkan seorang putri yang cantik jelita. 

Sang istri lantas merasa kesal melihat tindakan suaminya yang berusaha menghalanginya membunuh ular. Ia lantas membunuh ular dan suaminya. Beberapa hari kemudian, bangkai ular dan jasad suaminya hilang tak berbekas. Konon katanya, jasad suaminya telah berubah wujud menjadi ular yang kemudian hidup di gunung tersebut. Gunung itu kini dikenal namanya dengan Gunung Geulis.

9. Si Kancil

Seekor kancil mendatangi kebun ketimun milik Pak Tani. Melihat berbagai ketimun yang sudah matang, ia pun memakannya dengan lahap. Setelah ketimunnya habis, si kancil kabur dari kebun.

Tidak lama dari kejadian itu, Pak Tani pergi ke kebunnya. Tentu ia merasa kaget karena ketimunnya habis. Ia pun segera mencari akal agar bisa menangkap kancil. Muncullah ide untuk membuat orang-orangan yang telah dilumuri oleh getah.

Keesokan harinya, kancil kembali datang. Ia pun terkejut dengan kehadiran seseorang di sana. Karena penasaran, ia mendekati orang-orangan tersebut. Karena sapaannya tidak dijawab, ia mulai merasa kesal.

Kancil pun menendang orang-orangan itu, tapi kakinya menempel di sana. Mulai dari kaki depan, kaki belakang, hingga kepalanya ikut lengket. Menyadari itu, kancil mulai menangis. Pak Tani gembira menyaksikan triknya berhasil. Kini, sudah tidak ada yang nakal mencuri hasil panennya.

10. Si Peucang Jeung Biruang

Pelaku dalam dongeng ini adalah peucang, beruang dan budak angon (anak gembala). Dongeng fabel Sunda ini menceritakan seekor beruang coklat yang suka mendengarkan musik dan dikerjai oleh kancil.

Suatu hari beruang melihat anak gembala yang sedang memainkan seruling bambu. Ia pulang ke hutan lalu menceritakan pengalamannya ke si kancil. Suatu hari si kancil pergi jalan-jalan, ketika beristirahat ia mendengar derit bambu. Suaranya cukup merdu. Muncul idenya untuk ngerjain si beruang.

Ia mengajak beruang melihatnya. Mereka pun pergi ke tempat itu. Beruang minta kancil mengajarinya. Kancil menyuruh beruang menjulurkan lidah dan menempelkannya di celah pohon bambu. 

Angin bertiup, kemudian bambu berderit dan lidah beruang terjepit. Beruang menjerit kesakitan dan akhirnya beruang sadar, bahwa dirinya sedang kerjai oleh kancil. Tapi beruang tidak marah karena ia menikmati suara derit bambu sampai tertidur pulas.

Itulah beberapa dongeng bahasa sunda yang bisa kamu bacakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hana Fathina
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper