Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe agar disiplin dalam mengonsumsi obatnya serta mengikuti saran dokter.
Sebelumnya, KPK membenarkan kabar bahwa kondisi kesehatan Lukas menurun sehingga perlu dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Namun demikian, Lukas disebut menolak untuk dirujuk ke RSPAD.
"Iya benar, dokter KPK sejak Sabtu sudah merekomendasikan agar dirujuk ke RSPAD namun yang bersangkutan menolak, sehingga tim jaksa kemudian menghubungi pihak penasihat hukum dan keluarganya agar dapat membujuk supaya mau dibawa ke RSPAD," terang Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Senin (17/7/2023).
Di sisi lain, Ali menyebut kondisi kesehatan Lukas menurun lantaran menolak untuk makan dan minum obat-obatan yang diberikan oleh dokter KPK.
Untuk itu, Juru Bicara KPK itu meminta agar Lukas kooperatif dan disiplin mengonsumsi obat-obatannya demi kelancaran pesidangan yang dijalani saat ini.
"Ke depan kami berharap yang bersangkutan dapat kooperatif dan disiplin mengkonsumsi obat dan mengikuti saran dokter demi kesehatan dan kelancaran proses persidangannya," ucapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, kabar mengenai kondisi kesehatan Lukas datang dari penasihat hukumnya yakni Petrus Bala Pattyona. Dia mengatakan bahwa kliennya itu menolak untuk dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto kendati kondisi kesehatannya memburuk.
Petrus menyebut jaksa KPK memintanya untuk membujuk Lukas agar mau dibawa ke rumah sakit. Dia menyebut kliennya itu mual, pusing, dan sudah dua hari tidak makan. Awalnya, Lukas disebut sudah bersedia ke rumah sakit pada pekan lalu, Sabtu (15/7/2023), namun tidak kunjung dibawa KPK hingga malam hari.
"Jadi saya diminta datang, untuk membujuk Pak Lukas untuk mau dibawa ke RSPAD. Saya dapat kabar, kemarin itu [Sabtu], Bapak Lukas sudah bersedia dibawa ke rumah sakit, karena kondisi kesehatannya yang sudah drop, tapi ditunggu hingga pukul 19.00 WIB, tidak kunjung dibawa," terangnya, dikutip dari siaran pers, Senin (17/7/2023).
Setelah itu, Petrus mengeklaim bahwa Lukas baru akan dibawa ke RSPAD pada sekitar pukul 21.00 WIB pada hari itu. Namun demikian, Lukas sudah tidur dan menolak untuk dibawa ke rumah sakit pada esok harinya.
"Baru mau dibawa pada pukul 21.00 WIB, di mana Pak Lukas sudah tidur. Besoknya [Minggu] KPK baru mau bawa Pak Lukas ke RSPAD, tapi Pak Lukas sudah kadung kesal, jadi tidak mau dibawa ke RSPAD," lanjut Petrus.
Saat ini, lanjutnya. kondisi kesehatan Lukas memburuk lantaran sudah dua hari tidak makan karena mual dan pusing. Dia pun disebut kesulitan meminum air karena sakit tenggorokan.
"Dan saya lihat kakinya mulai bengkak lagi," ujar Petrus.
Di sisi lain, Gubernur dua periode itu bahkan disebut sudah buang air besar dan kecil bahkan muntah di atas tempat tidurnya.
Lukas disebut baru mau dibawa ke RSPAD ketika adiknya, Elius Enembe, dan Petrus datang dan melihat kondisinya. Setelah itu, Kepala Rutan KPK langsung menghubungi Dokter KPK agar dibuat surat rujukan.
"Saya lihat wajah Pak Lukas sudah sangat pucat, karena saat bertemu Pak Lukas diantar dari kamar tahanan oleh lima tahanan dan menjelaskan kondisi Bapak Lukas, bahwa sudah parah, hanya tiduran saja, tidak makan, minum dua hari, bahkan mereka membersihkan tempat tidurnya karena ngompol dan BAB di tempat tidur," ujar Petrus.
Setelah itu, tim kuasa hukum membagi tugas. Beberapa ada yang menunggu Lukas di RSPAD hingga dirinya tiba.
"Jadi benar benar sudah drop kondisi Pak Lukas. Kesehatannya sudah menurun. Sedangkan besok [Senin] sudah mulai sidang lagi," ucap Lukas.