Bisnis.com, JAKARTA - KTT NATO 2023 di Vilnius, Lithuania banyak membahas kepentingan dan tantangan NATO dan sekutunya saat ini. Ada lima hal yang menjadi perhatian dalam KTT NATO tahun ini.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri KTT setelah membuat keputusan kontroversial untuk mengirim bom cluster munitions ke Ukraina yang dilarang oleh banyak negara NATO agar Ukraina tidak kehabisan amunisi selama serangan balasannya ke pasukan Rusia.
Sementara itu, AS dan sekutunya menghadapi pilihan sulit, apakah akan mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO atau tidak.
Tanpa kerangka kerja yang jelas, Volodymyr Zelensky menunggu hingga menit terakhir untuk menghadiri KTT NATO pekan ini di Vilnius.
"Tampaknya tidak ada kesiapan untuk tidak mengundang Ukraina ke NATO atau menjadikannya anggota aliansi. Ini berarti ada peluang untuk menawar keanggotaan Ukraina di NATO dalam negosiasi dengan Rusia. Untuk Rusia, ini berarti motivasi untuk melanjutkan terornya," katanya melansir USA Today.
Berikut 5 hal penting jadi sorotan di KTT NATO:
1. Usaha Zelensky meyakinkan agar Ukraina bergabung dengan NATO
Dalam pertemuan tak terjadwal hari Selasa (11/7/2023) dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Biden yang berencana untuk bertemu dengan Zelensky pada hari Rabu (12/7/2023) menyuarakan dukungannya untuk posisi aliansi dalam rencana mengambil keanggotaan Ukraina.
Baca Juga
"Kami menyetujui bahasa yang yang kami usulkan dan Anda usulkan relatif terhadap masa depan Ukraina untuk dapat bergabung dengan NATO," katanya.
Pada sisi lain, alliansi (AS dan sekutunya) akan meluncurkan dewan pertahanan bersama dengan Ukraina saat KTT NATO, tetapi sekutu terpecah pada waktu dan cara memperpanjang tawaran masuk resmi.
Stoltenberg mengatakan pada konferensi pers sebelum KTT pada Jumat (7/7/2023) bahwa Zelensky akan berpartisipasi dalam pertemuan perdana dewan pertahanan bersama.
2. Bom cluster dan jet tempur
Keputusan Biden untuk memberi Ukraina cluster munitions dapat memecah belah sekutu NATO.
NATO menjadi pihak yang ikut dalam perjanjian yang melarang penggunaan bom cluster yang dapat meledak dalam tempo lama dan membunuh warga sipil.
Meski demikian, NATO tetap bersatu meski ada perbedaan dalam penggunaan sistem senjata.
Dia mengatakan bahwa ketika Biden duduk dengan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, di London pada Senin (10/7/2023), pemimpin Inggris itu menggarisbawahi kewajiban hukum Inggris.
Anggota parlemen dari Partai Republik mendorong Biden untuk melangkah lebih jauh. Mereka ingin dia memberi Ukraina peralatan militer yang lebih agresif, termasuk rudal balistik taktis yang dikenal sebagai ATACMS dan jet tempur F-16 yang dijanjikan oleh negara-negara Barat.
3. Biaya lebih banyak untuk pertahanan aliansi
Menurut laporan NATO yang dirilis minggu lalu, hanya 11 dari 31 negara aliansi yang memenuhi komitmen untuk membelanjakan 2 persen dari PDB tahunan mereka untuk pertahanan.
“Saat ini, yang kami lakukan hanyalah, dengan rendah hati, meminta mereka memenuhi komitmen yang untuk mencapai 2 persen untuk anggaran pertahanan,” kata Senator Thom Tillis, Kelompok Pengamat Senat NATO.
Biden mendukung negara-negara NATO agar menerapkan 2 persen sebagai dasar pengeluaran untuk anggaran pertahanan dan senator AS yang menghadiri pertemuan puncak itu mengatakan bahwa mereka telah memperkuat pesan tersebut.
“Saya pikir penting bagi negara-negara NATO, orang-orang yang kami temui, untuk mendengarkan hal penting yang disampaikan delegasi bipartisan dari senat AS,” ujar Senator Jeanne Shaheen kepada USA TODAY menjelang KTT.
4. Pertahankan setiap jengkal wilayah NATO
Negara-negara Eropa Timur, seperti Lituania memenuhi komitmen mereka pada NATO. Namun, pengeluaran militer mereka kecil dibandingkan dengan perkiraan US$860 miliar atau sekitar Rp13 ribu triliun yang akan dipompa AS untuk sektor pertahanan tahun ini.
Lithuania meminta anggota NATO yang kaya meningkatkan dukungan militer dan keuangan mereka untuk negara-negara Baltik berpenduduk sedikit yang berbatasan dengan Rusia.
Jerman mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan mengerahkan 4.000 tentara lagi ke Lituania setelah infrastruktur tersedia untuk menampung mereka.
5. Nasib grup tentara bayaran Wagner
Belarusia menjadi penengah untuk mengakhiri pemberontakan pemimpin tentara bayaran Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin, melawan Vladimir Putin.
Pengasingan tentara bayaran grup Wagner dan pemimpin mereka ke Belarusia telah menimbulkan kekhawatiran di Eropa timur.
Presiden Lituania Gitanas Nausėda mengatakan kepada Biden dalam pertemuan Selasa (11/7/2023) bahwa situasi di kawasan itu memburuk karena negara tetangga, Belarusia "ditelan" ke dalam federasi Rusia.
“Kami melihat bahwa Belarusia menjadi ancaman tambahan, termasuk faktor tambahan ketidakamanan di wilayah tersebut,” kata Nausėda.
Inilah alasan mengapa kami meminta NATO, kami meminta sekutu terkuat kami, Amerika Serikat, untuk memberikan perhatian yang konsisten terhadap keamanan wilayah kami, tambahnya.