Bisnis.com, JAKARTA – Survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas Erick Thohir menjadi yang tertinggi di antara bakal calon wakil presiden (cawapres) lainnya. Sementara itu, Mahfud MD masuk ke urutan ke-3 teratas.
Survei LSI ini menanyakan ke responden siapa cawapres yang akan dipilih apabila pemilihan diadakan sekarang. Hasilnya, dari simulasi 24 nama semi terbuka, Erick Thohir unggul dengan 14,3 persen.
Diikuti Ridwan Kamil dengan 13,5 persen, Mahfud MD dengan 9,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 9,5 persen, Sandiaga Uno dengan 8,9 persen, dan Gibran Rakabuming Raka dengan 7,6 persen.
Sementara itu, sisa nama lainnya hanya memperoleh kurang dari 4 persen suara. Sedangkan yang tidak tahu atau tak jawab masih ada 17,7 persen.
Temuan ini menarik, sebab jika dibandingkan dengan survei LSI pada April 2023 atau tiga bulan sebelumnya maka terjadi banyak perubahan mencolok di elektabilitas para bakal cawapres.
Pada April, Erick Thohir hanya berada di peringkat keempat dengan 10,5 persen. Sementara kini, elektabilitas menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI ini naik 3,8 persen dan langsung duduki peringkat pertama.
Baca Juga
“Biasanya Erick Thohir tidak nomor 1 kan? Yang sekarang Erick Thohir dalam survei LSI untuk pertama kalinya menduduki posisi pertama, untuk pilihan calon wakil presiden versi masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei secara daring, Selasa (12/7/2023).
Tak hanya Erick, elektabilitas Mahfud MD juga naik cukup signifikan dalam 3 bulan belakangan. Pada survei April, Mahfud hanya memperoleh 4,5 persen suara dan berada di posisi ke-7.
Kini, elektabilitas Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini naik 5,4 persen dan langsung menduduki peringkat ke-3 cawapres pilihan publik.
Sebaliknya, nama-nama yang tiga bulan lalu berada di posisi atas seperti Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), elektabilitasnya malah turun.
“Kan yang belum cukup jelas cawapres ya, maka menurut saya bukan hanya ke capres yang mungkin Pak Jokowi berpengaruh endorsemennya, tapi juga ke cawapres. Jadi siapa cawapres yang terlihat dianggap terasosiasi paling kuat dengan Pak Jokowi, itu akan dilihat oleh publik juga,” simpul Djayadi.
Survei LSI ini diselenggarakan pada 1-8 Juli 2023 dengan jumlah 1242 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara responden lewat telepon yang dipilih menggunakan teknik pembangkitan nomor secara acak, dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen.