Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti secara serius hasil survei terbaru yang menyatakan elektabilitas Ganjar Pranowo kalah dari Prabowo Subianto.
Ganjar sendiri merupakan bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDIP). Sementara, Prabowo merupakan bakal calon presiden dari Partai Gerindra.
"Survei-survei yang kemudian saat ini keluar kalau kemudian surveinya menunjukkan ada calon presiden yang lain lebih tinggi dari calon presiden PDI Perjuangan itu menjadi tantangan bagi kami," ujar Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023).
Oleh sebab itu, lanjutnya, PDIP punya tugas untuk segera memperbaiki elektabilitas Ganjar agar dapat melebihi bakal calon presiden lainnya.
"Bahwa ada PR [pekerjaan rumah] yang perlu kami lakukan untuk kemudian nantinya ke depan menunjukkan calon presiden dari PDI Perjuangan memang punya suara yang lebih baik daripada sekarang," jelasnya.
Sebagai informasi, elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli para pesaingnya berdasarkan hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Baca Juga
Elektabilitas Prabowo mencapai 34,3 persen, sedangkan capres Ganjar Pranowo 32,7 persen, dan Anies Baswedan 22,1 persen. Meski demikian, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan bahwa pihaknya sudah tahu sifat dari lembaga yang dipimpin Denny JA.
PDIP pernah bekerja sama dengan Denny JA, namun Hasto secara tersirat menyatakan Denny JA kurang objektif.
"Ya kalau Pak Denny JA kami sudah tahu, sudah berpengalaman, maka dalam pilkada-pilkada kami banyak dibantu oleh lembaga survei yang lain, yang objektif, yang berdasarkan metodologi tepat," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023).