Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Pilih Skema Pendanaan Hingga Rp12 Triliun untuk Genjot Cadangan Pangan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut akan memilih skema pendanaan murah hingga Rp12 triliun yang ditujukan untuk menggenjot cadangan pangan di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) /JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo (Jokowi) /JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Tak hanya itu, dia memerinci bahwa pinjaman yang diberikan Bulog untuk pengelolaan CPP komoditas beras, jagung, kedelai. Adapun, besaran Rp2 triliun akan diberikan untuk ID Food untuk pengelolaan CPP daging, telur, ayam, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, dan ikan.

Di sisi lain, Arief juga menjabarkan mengenai kebutuhan beras di Nusantara. Menurutnya, selama satu tahun kebutuhan beras di Indonesia mencapai 30 juta ton. Sehingga, strategi yang diambil oleh Pemerintah untuk mempersiapkan cadangan sebesar 5 persen dari kebutuhan atau sekitar 1,5 juta ton.

Dia mengatakan bahwa dana yang dibutuhkan untuk membangun cadangan beras tersebut mencapai Rp17,83 triliun apabila asumsi harga beras adalah Rp11.890 per kilogram sesuai panel harga rata-rata harga beras medium secara nasional oleh pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Ke depan, Arief menyatakan cadangan pangan yang dihimpun ID FOOD akan langsung disalurkan ke masyarakat secara komersial. Kendati demikian, dia optimistis cadangan beras ID FOOD dapat bersaing di pasar lantaran bunga pinjaman yang rendah.

Namun, Arief menegaskan bahwa meskipun skema pendanaan murah telah digodok sedemikian rupa, tetapi lembaganya tidak mau terburu-buru dalam menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.

Penyebabnya, dia mengaku tak ingin lembaganya bernasib sama seperti  pinjaman yang terjadi pada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Untuk diketahui, perusahaan itu mengajukan penundaan pembayaran utang baik dalam bentuk pokok maupun bunga ke perbankan. Berdasarkan laporan keuangan WIKA per 31 Maret 2023, total utang jangka pendek WIKA ke pihak berelasi senilai Rp 5,77 triliun.

Tidak ingin mengulangi pengalaman tersebut di ID FOOD, Arief mengaku berencana membuat beberapa fasilitas perbankan untuk menggunakan fasilitas tersebut, seperti rekening bersama atau escrow account.

“ID Food ini sekarang upayanya agar tidak melakukan salah ke depannya, maaf ya. Jangan sampai seperti WIKA kemairn, dipinjamin uang, uangnya hilang. Kalau sekarang karena [dibuat] seperti rekening bersama atau escrow account dan disistematikan. Jadi uang ini jangan sampai hilang, ini uang untuk working capital dan dia sebagai komersial, beli-jual,” katanya.

Sekadar informasi, pagi ini, Senin (10/7/2023) Presiden Ke-7 RI itu mengundang sejumlah menteri, mulai dari Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Bapanas, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso.

Adapun, hal yang dibicarakan oleh Jokowi terkait dengan strategi menghadapi El nino, mempersiapkan peningkatan produksi pangan dan produksi pertanian, dan strategi hilirisasi dari pangan.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper