Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Pamer ke Jokowi, Dirgantara Indonesia Produksi 8 Pesawat CN-235 Setahun

Menhan Prabowo Subianto melaporkan kepada Jokowi bahwa PT Dirgantara kini mampu memroduksi 8 unit pesawat CN 235 dalam setahun
Prabowo Pamer ke Jokowi, Dirgantara Indonesia Produksi 8 Pesawat CN-235 Setahun. Pesawat CN 235. /KKIP
Prabowo Pamer ke Jokowi, Dirgantara Indonesia Produksi 8 Pesawat CN-235 Setahun. Pesawat CN 235. /KKIP

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menilai PT Dirgantara Indonesia (Persero) terus berkembang.

Perkembangan itu telah dilaporkan oleh Prabowo ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo menyebut Dirgantara kini mampu memroduksi 8 unit setahun CN-235 atau pesawat penumpang sipil (airliner) angkut turboprop kelas menengah bermesin dua.

“CN-235 tadinya diperkirakan hanya [mampu produksi] 2 unit CN-235 dalam setahun, sekarang setelah ada revitalisasi, ada reformulasi prosedur kerja. Mereka [PT Dirgantara Indonesia] sekarang mampu memroduksi 8 unit dari 2-3 [unit] CN-235 dalam setahun,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (10/7/2023).

Ketua Umum (Ketum) partai Gerindra ini mengatakan peningkatan produksi tersebut sangat bagus dan menggembirakan, sebab permintaan CN-235 di banyak Negara cukup tinggi, khususnya dari Negara Afrika dan Amerika Latin.

“Perhitungan kita kurang lebih ada permintaan sampai 100 pesawat CN-235 dari Afrika, Amerika Latin, dan sebagainya. Jadi, ini tentunya membesarkan hati kita dan saya dorong terus supaya industri pertahanan kita supaya lebih efisien, lebih produktif, lebih inovatif, dan tidak malu-malu kerja sama dengan siapapun yang bisa membawa nilai tambah bagi kita,” tuturnya.

Sayangnya, di tengah kabar gembira itu, Kemenhan banjir cibiran usai membeli pesawat bekas Qatar, Mirage 2000-5. Pembelian 12 unit pesawat buatan Dassault Aviation dari Prancis itu memakan anggaran jumbo yakni mencapai Rp12 triliun.

Prabowo pun enggan berkomentar kepada awak media ketika ditanya mengenai hal itu.

Lebih lanjut, kepada Jokowi, Prabowo juga melaporkan bahwa beberapa Negara mengajukan permohonan ke Indonesia untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.

“Beberapa Negara ingin mengirim perwira-perwira, bintara-bintara mereka untuk dilatih di Indonesia, dan mereka meminta kita ke Negara mereka untuk melatih pasukan mereka. Ini saya kira menunjukkan Indonesia terus dihormati dan menjadi panutan banyak Negara, terutama Negara Afrika,” ucapnya.

Adapun, pertemuan 1,5 jam antara Menhan dan Presiden pada hari ini, Senin (10/7/2023), dibahas beberapa hal antara lain perkembangan di bidang pertahanan, industri pertahanan, hingga perkembangan di bidang geopolitik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper