Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saluran Listrik Cadangan PLTN Zaporzhzhia Dipasang Kembali

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia telah disambungkan kembali ke satu-satunya saluran listrik cadangan.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di luar Kota Enerhodar di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina yang dikuasai Rusia, 24 November 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko/File Foto
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di luar Kota Enerhodar di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina yang dikuasai Rusia, 24 November 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia telah disambungkan kembali ke satu-satunya saluran listrik cadangan yang tersedia untuk pertama kalinya dalam empat bulan, laporan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan pada 3 Juli.

Sejak awal Maret, PLTN hanya mengandalkan satu saluran listrik utama untuk listrik eksternal yang dibutuhkan sebagai pendinginan reaktor dan fungsi keselamatan nuklir penting lainnya.

Jalur cadangan sekarang diberi energi dan siap menyuplai pasokan energi ke stasiun jika jalur utama tidak tersedia atau rusak.

Saluran listrik cadangan 330 kilovolt (kV) terputus pada 1 Maret karena kerusakan di tepi seberang Sungai Dnipro dan dipulihkan pada 1 Juli, tulis IAEA. Sebelum perang skala penuh Rusia, pembangkit nuklir Zaporizhzhia memiliki enam jalur cadangan dan empat jalur utama 750 kV.

"Sementara penyambungan kembali saluran listrik cadangan adalah positif, situasi daya eksternal pembangkit tetap sangat rentan, menggarisbawahi situasi keselamatan dan keamanan nuklir yang genting di lokasi tersebut," kata kepala IAEA Rafael Grossi.

Pasukan Rusia telah menduduki pembangkit listrik Zaporizhzhia, pembangkit nuklir terbesar di Eropa, sejak Maret 2022.

Sepanjang perang habis-habisan, pembangkit tersebut telah terputus sepenuhnya dari jaringan listrik Ukraina sebanyak tujuh kali karena serangan Rusia terhadap infrastruktur energi negara tersebut.

Pada 20 Juni, Presiden Volodymyr Zelensky mengumumkan, mengutip data intelijen, bahwa Moskow sedang mempertimbangkan serangan teroris terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir melalui kebocoran radiasi.

Beberapa hari kemudian, kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan kepada New Stateman bahwa Rusia telah menyelesaikan persiapan untuk serangan itu.

Menurut walikota kota satelit Enerhodar yang diasingkan, Dmytro Orlov, sekitar 100 karyawan perusahaan nuklir milik negara Rusia Rosatom serta beberapa kolaborator Ukraina, telah meninggalkan stasiun yang diduduki pada 2 Juli.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper