Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia-Ukraina Terbaru: Duta Besar AS Meminta Pertanggungjawaban dari Rusia

Lebih banyak kehilangan yang memilukan karena serangan Rusia terhadap warga sipil.
Perang Rusia vs Ukraina, pasukan militer Rusia menembakkan Rudal ke wilayah Ukraina/ The Moscow Times.
Perang Rusia vs Ukraina, pasukan militer Rusia menembakkan Rudal ke wilayah Ukraina/ The Moscow Times.

Bisnis.com, JAKARTA - Bridget A. Brink, Duta Besar AS untuk Ukraina, dalam cuitannya di Twitter pada hari ini (3/7/23) mengatakan bahwa Rusia harus bertanggung jawab atas tindakannya. 

Brink mengutip salah satu tweet milik kedutaan AS di Kolombia tentang Amelina, Brink mengatakan: “Lebih banyak kehilangan yang memilukan karena serangan Rusia terhadap warga sipil. Rusia harus dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya”. Beberapa waktu lalu, penulis terkenal Ukraina Victoria Amelina terbunuh karena serangan rudal Rusia di sebuah restoran di Kramatorsk. 

Suspilne, penyiar negara Ukraina, melaporkan akan ada dua layanan untuk Amelina. Di saluran Telegramnya untuk Lviv, dia menuliskan, “Perpisahan dengan mendiang penulis Ukraina Victoria Amelina akan berlangsung pada 4 Juli di Kyiv di Katedral St Michael dan pada 5 Juli di Lviv, di Gereja Garnisun Rasul Suci Petrus dan Paulus.”

Informasi terbaru perang Rusia vs Ukraina, pejabat tinggi pemilihan Rusia telah memperingatkan Presiden Vladimir Putin bahwa Federasi Rusia perlu membatalkan rencana untuk mengadakan pemilihan di wilayah yang diklaim telah dianeksasi dari Ukraina pada September.

Rusia secara sepihak mengklaim mencaplok Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson tahun lalu setelah mengadakan referendum. Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada 2014.

Saat ini lima wilayah tersebut direncanakan akan mengadakan pemilihan daerah dan kota pada 10 September bersama dengan seluruh Federasi Rusia. Reuters melaporkan bahwa Ella Panfilova, yang memimpin komisi pemilihan pusat Rusia, mengatakan kepada Putin bahwa apa pun bisa terjadi karena situasinya sangat sulit.

Di sisi lain, pihak berwenang Ukraina, badan intelijen domestik Kyiv pada hari ini telah mendakwa seorang mantan pejabat tinggi keamanan yang dianggap telah melakukan pengkhianatan. Oleh Kulinich, kepala dinas keamanan direktorat Krimea Ukraina (SBU), ditangkap Juli lalu atas tuduhan bekerja untuk Dinas Keamanan Federal Rusia dan diawasi oleh mantan pejabat Ukraina lainnya yang membelot ke Moskow. 

Jika terbukti bersalah, Kulinich menghadapi hukuman 15 tahun penjara. Pihak berwenang Ukraina juga sedang menyelidiki Andriy Naumov, mantan kepala departemen keamanan dalam negeri SBU, yang muncul di Serbia tahun lalu dengan sebuah mobil berisi uang tunai dan zamrud.

"Ini adalah sinyal yang jelas bagi semua orang yang bekerja untuk musuh: SBU pasti akan menemukan Anda dan membuat Anda bertanggung jawab atas apa yang telah Anda lakukan," kata kepala SBU Vasyl Malyuk yang mengawasi operasi untuk menahan Kulinich, dalam sebuah pernyataan.

Membahas mengenai Moskow, mereka telah memindahkan sebanyak 700.000 anak dari zona konflik Ukraina ke wilayah Rusia. Grigory Karasin berkata di saluran pesan Telegramnya pada Minggu malam (2/7/23) bahwa dalam beberapa tahun terakhir, 700.000 anak telah mengungsi bersama Rusia. Mereka melarikan diri dari pengeboman dan penembakan dari daerah konflik di Ukraina.

Reuters juga melaporkan Moskow mengatakan bahwa programnya membawa anak-anak dari Ukraina ke wilayah Rusia adalah untuk melindungi anak yatim piatu dan anak-anak terlantar di zona konflik. Namun, Ukraina mengatakan banyak anak telah dideportasi secara ilegal dan AS mengatakan ribuan anak telah dipindahkan secara paksa dari rumah mereka. Sebagian besar pergerakan orang dan anak-anak terjadi dalam beberapa bulan pertama perang yang dimulai pada Februari 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper