Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan alasan mengapa Rusia berani memulai perang dengan menginvasi Ukraina.
Alasannya tak lain karena Ukraina tak lagi memiliki akses ke senjata nuklir seperti di masa lalu.
Dilansir dari Huffpost, Zelenskyy mengklaim Rusia tidak akan berani menginvasi jika Kyiv masih memiliki akses ke persenjataan nuklirnya.
Ia mengatakan bahwa Ukraina adalah kekuatan nuklir terbesar ketiga di dunia setelah Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, karena banyaknya senjata yang ditinggalkan di wilayahnya oleh tentara Moskow.
Akan tetapi, Ukraina mengembalikan senjata tersebut pada tahun 1994 sebagai imbalan atas janji dari Rusia, AS, dan Inggris bahwa kemerdekaan serta perbatasannya akan dihormati.
Dalam waktu 20 tahun, ia mengatakan jika Moskow telah melanggar sumpah itu dan mengirim pasukannya melintasi perbatasan terlebih dahulu untuk mencaplok semenanjung Krimea sebelum mencoba merebut seluruh negara pada Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin sekarang menguasai seperlima wilayah Ukraina dan kecil kemungkinan Kyiv akan mendapatkan kembali tanah itu dalam waktu dekat.
Baca Juga
Saat tampil di Piers Morgan Uncensored, Zelenskyy ditanya apa menurutnya yang mungkin terjadi jika Ukraina tidak menyerahkan senjata nuklirnya.
Presiden Ukraina mengatakan bahwa Putin tidak akan berani kepada Ukraina jika mereka masih memiliki akses ke senjata nuklir.
“Dia [Putin] tidak akan menginvasi, tidak akan pernah. Dia tidak akan menginvasi pada tahun 2022 karena, saya yakin, dia akan mendapatkan sinyal dan tidaklah benar untuk terjun ke dalam perang nuklir, karena itu akan menghancurkan seluruh dunia," kata Zelenskyy.
“Dia akan takut akan hal itu. Dia akan takut pada masyarakatnya. Mereka akan memahami semua risikonya," ia menambahkan.