Bisnis.com, JAKARTA - Petugas Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) memfasilitasi jemaah haji lansia dan jemaah yang kurang sehat untuk memanfaatkan badal lontar jumrah yang disediakan gratis.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta PPIH Arab Saudi untuk menerapkan skema perlindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan menyesuaikan kondisi fisik jemaah, agar tidak memaksakan.
Yaqut menuturkan, hal tersebut guna mengantisipasi banyaknya jemaah haji 2023 yang mayoritas lansia dapat beribadah dengan nyaman tanpa harus menggugurkan kewajibannya.
Dia menekankan bahwa badal lontar jumrah sah secara fikih dan tidak dipungut biaya alias gratis.
"Tidak ada pungutan apapun atas badal lontar jumrah. Bahkan, jemaah yang wafat dibadalhajikan oleh petugas, tanpa dipungut biaya," katanya dalam siaran pers, Rabu (28/6/2023).
Selain itu, dia mengatakan bahwa jemaah haji yang sakit dan tidak mungkin disafariwukufkan maka juga akan badal haji tanpa biaya apapun.
Baca Juga
"Demikian juga jemaah yang sakit dan tidak memungkinkan disafariwukufkan, juga dibadalhajikan, dan tidak dipungut biaya," lanjutnya.
Jemaah haji telah menyelesaikan prosesi wukuf di Arafah. Para jemaah selanjutnya mabit (menginap) di Muzdalifah dan Mina. Selama di Mina, jemaah akan melontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, dilanjutkan jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari-hari Tasyrik.
Yaqut melihat pelaksanaan wukuf di Arafah secara umum berjalan baik dan lancar. Namun, kondisi di Mina jauh lebih berat dibanding di Arafah. Sebab, jemaah akan tinggal lebih lama di tenda Mina. Selain itu, jika di Arafah jemaah hanya diam, di Mina ada aktivitas lontar jamarah.
"Sampai selesai wukuf, dilaporkan ada tujuh jemaah wafat di Arafah. Jika di Mina tidak dipersiapkan dengan betul, kejadian yang sama akan terulang, banyak jemaah yang tumbang, termasuk lansia. Kita tidak berharap," jelasnya.
Adapun, praktik badal lontar jumrah dilakukan oleh tim konsultan dan bimbingan ibadah yang tergabung dalam safari wukuf.
Konsultan ibadah Daker Makkah Imam Khoiri mengatakan bahwa ada lebih dari 200 jemaah haji yang disafariwukufkan.
Dia mengatakan bahwa semuanya akan dibadalkan lontar jumrahnya, baik lontar jumrah Aqabah maupun lontar jumrah pada hari-hari Tasyrik.
"Kita sudah berembug dan sepakat, setiap konsultan dan pembimbing ibadah, serta linjam dan petugas lainnya yang tergabung dalam tim safari wukuf akan membadalkan lontar jumrah jemaah safari wukuf," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa pihaknya telah berbagi tugas, rata-rata 1 orang akan membadalkan lontar jumrah dari 8 jemaah.
Lebih lanjut, Imam menambahkan khusus untuk jumrah Aqabah, setelah dilaksanakan, tim safari wukuf akan berkoordinasi dengan tim kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah agar jemaah bisa ditahallulkan.