Bisnis.com, JAKARTA - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mendeteksi seperti ledakan di lepas pantai Atlantik Utara saat kapal selam wisata bangkai Titanic yang dioperasikan OceanGate kehilangan komunikasi dengan kapal induknya, Polar Prince, pada Minggu (18/6/2023).
Dilansir dari The Wrap, reporter NBC, Tom Costell, mengatakan hal itu di acara The ReidOut NBC pada Kamis (22/6/2023).
Laporan itu muncul pada hari yang sama kapal selam itu dipastikan hancur oleh Penjaga Pantai AS setelah pencarian selama berhari-hari yang menarik perhatian media di seluruh dunia.
“Pada hari Minggu, Angkatan Laut mendeteksi suara mirip ledakan atau ledakan di dalam air saat kapal selam itu kehilangan komunikasi dengan kapal induknya,” kata Costello dalam acara tersebut.
“Seperti yang Anda ketahui, Joy, Angkatan Laut AS memiliki mikrofon dan sensor di seluruh Atlantik Utara, benar-benar untuk mendengarkan aktivitas kapal selam Rusia. Tampaknya mereka mungkin telah menangkap ledakan kapal selam itu.”
Meskipun suara itu terdeteksi tepat setelah kapal selam itu kehilangan kontak, namun hal itu dianggap sebagai suara yang tidak pasti oleh komandan di tempat yang memimpin upaya pencarian dan pencarian berlanjut selama beberapa hari.
Baca Juga
Laksamana Muda Penjaga Pantai AS, John Mauger, mengonfirmasi dalam konferensi pers Kamis (22/6/2023) bahwa lima penumpang di atas kapal, yang dikenal sebagai "Titan," telah tewas dalam ledakan tersebut.
Lima potongan puing Titan yang berbeda ditemukan di dekat bangkai Titanic, yang sedang dalam perjalanan untuk dijelajahi oleh Titan sebelum meledak.
“Ini merupakan lingkungan yang sangat tak kenal ampun di bawah dasar laut dan puing-puing pasti hancur seiring ledakan kapal yang dahsyat,” kata Mauger.