Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat mengerahkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab meledaknya kapal selam wisata Titanic yang menewaskan kelima orang yang berada di dalamnya.
Dilansir Reuters pada Selasa (27/6/2023), Korps Penjaga Pantai AS dikerahkan sehari setelah Dewan Keselamatan Transportasi Kanada juga melakukan penyelidikan terhadap kapal selam Titan.
"Tujuan utama saya adalah untuk mencegah kejadian serupa dengan membuat rekomendasi yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan wilayah maritim di seluruh dunia," kata kepala penyelidik Penjaga Pantai AS Kapten Jason Neubauer.
Menurut Neubauer, Korps membuka investigasi dewan kelautan pada hari Jumat, dan bekerja sama dengan FBI untuk menemukan bukti-bukti.
Korps Penjaga Pantai juga melakukan operasi penyelamatan di lokasi puing-puing di dasar laut sekitar 488 meter dari haluan bangkai kapal Titanic, yang berada 4 km di bawah permukaan.
”Temuan ini akan dibagikan kepada Organisasi Maritim Internasional dan kelompok-kelompok lain untuk membantu meningkatkan kerangka kerja keselamatan untuk operasi kapal selam di seluruh dunia," kata Neubauer.
Baca Juga
Dia mengatakan bahwa Penjaga Pantai telah menghubungi keluarga lima orang yang tewas, dan para penyelidik melakukan semua tindakan pencegahan di lokasi jika menemukan sisa-sisa jasad manusia.
Sebelumnya, para ahli mengklaim sisa-sisa dari kapal selam penjelajah bangkai kapal Titanic itu berubah jadi debu.
Ofer Ketter yang merupakan spesialis kapal selam berpengalaman bersama dengan salah satu pendiri perusahaan kapal selam swasta lainnya berbicara kepada NY Post dan menyebutkan bahwa tekanan laut membuat sulit pencarian para korban.
"Kapal itu meledak dan berubah menjadi debu. Segala sesuatu yang lain yang terbuat dari titanium atau baja lainnya, selamat, dan itulah yang ditemukan,” katanya.
Kendati demikian, para ahli masih berupaya memulihkan tubuh mereka, namun, para ahli mengklaim bahwa kemungkinan membawa kembali sisa-sisa itu tidak terlihat bagus.