Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto turut merespon terkait dengan klaim politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu yang menyebut bahwa pemilihan presiden (pilpres) 2024 hanya akan diikuti oleh dua kandidat.
Kandidat yang dimaksud adalah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Itu artinya, Anies Baswedan disebut tak akan ada dalam kandidat Pilpres 2024.
Secara singkat Airlangga menegaskan bahwa hal tersebut tak bisa disimpulkan terlalu cepat, apalagi pendaftaran calon presiden (capres) baru dilakukan pada Oktober 2023.
“Pendaftaran bulan apa? Oktober? Ya sudah, tunggu bulan Oktober saja,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (26/6/2023).
Senada, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memilih irit bicara saat ditanyakan mengenai pernyataan Adian tersebut. Untuk diketahui, Adian mengaku presiden memberikan pernyataan ini saat bertemu dengan Jokowi di Pasar Parung, Bogor, Jawa Barat beberapa hari lalu.
"[Pernyataan] yang mana?" ucap Jokowi singkat di Pasar Palmerah, Senin (26/6/2023)
Baca Juga
Partai politik mulai merapatkan barisan untuk berkonsolidasi membangun kekuatan menghadapi Pilpres 2024. Kader partai harus siap menerima sanksi jika tidak mematuhi perintah dari pemimpinnya.
Misalnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa semua kader wajib memenangkan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo sesuai dengan keputusan partai.
Di sisi lain, Partai Gerindra juga menggelar konsolidasi dalam rangka merapatkan barisan para kadernya menjelang Pemilu 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Sukasari Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/6/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa Gerindra adalah partai yang disiplin yakni ada saatnya bergemuruh dan ada saatnya untuk tenang sehingga bisa tetap solid.
“Kita ingin berkuasa untuk Indonesia maju, rakyat sejahtera, tujuan pemimpin agar rakyat bisa senyum dan rakyat bisa tertawa,” tandas Prabowo.