Bisnis.com, JAKARTA - Kapal selam Titan yang membawa beberapa orang penting seperti CEO dan miliarder dinyatakan hilang sejak Minggu (18/6/2023) di Samudera Atlantik. Perjalanan tersebut diselenggarakan oleh perusahaan wisata Ocean Gate untuk mengunjungi bangkai kapal Titanic.
Dilansir dari CNN,Rabu (22/6/2023), ada sonar menangkap suara dentuman pada hari Selasa (20/6/2023) dari bawah air di Samudra Atlantik Utara saat mencari kapal selam dengan lima orang di dalamnya, menurut memo internal Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Kru mendeteksi suara dentuman berbunyi setiap 30 menit.
“Umpan balik akustik tambahan terdengar dan akan membantu dalam memvektor aset permukaan dan juga menunjukkan harapan selamat untuk lima orang tersebut,” bunyi penjelasan terbaru dari memo internal Pemerintah AS.
Kabar terbaru, banyak kapal dan pesawat Pemerintah AS, Kanada ikut membantu mencari kapal selam tersebut. Namun, OceanGate belum memberikan keterangan apa pun terkait peristiwa tersebut.
Seorang Juru Bicara Angkatan Laut AS mengatakan cabang militer terdekat mengirimkan ahli dan "Flyaway Deep Ocean Salvage System" untuk membantu misi penyelamatan kapal selam komersial yang hanya memiliki lebih dari 30 jam sisa oksigen sampai Selasa (20/6/2023) malam.
Baca Juga
"Flyaway Deep Ocean Salvage System" merupakan sistem untuk mengangkat dan memulihkan benda-benda bawah laut yang besar dan berat, seperti kapal selam yang hilang.
Orang Penting
Pejabat AS atau Kanada belum mengumumkan nama korban kapal selam yang hilang secara resmi. Namun, pihak keluarga korban berhasil mengidentifikasi anggota keluarga mereka lewat berita yang beredar di media sosial.
Ada CEO dan pendiri OceanGate, Stockton Rush, pengusaha sukses Inggris Hamish Harding, miliarder Pakistan dan anaknya Shahzada Dawood dan Sulaiman Dawood, penyelam asal Perancis Paul Henri Nargeolet, merupakan nama lima orang yang ada dalam kapal selam yang hilang berdasarkan laporan dari CNN.
Penyelaman ke bangkai kapal Titanic pada kedalaman 3.800 meter itu merupakan bagian dari paket wisata senilai 250 ribu USD (Rp 3,7 miliar) selama delapan hari.
Melalui pernyataan perusahaan, bangkai kapal Titanic yang menjadi destinasi wisata, terletak sekitar 435 mil di selatan St John’s, Newfoundland.
Kapal selam yang digunakan untuk menyelam di bawa terlebih dahulu oleh kapal induk, sebenarnya kapal pemecah es bernama Polar Prince. Nantinya, kapal selam tersebut akan dikeluarkan dari Polar Prince setelah tiba di lokasi penyelaman.
Pelacak menunjukkan kapal-kapal di Atlantik Utara mencari kapal selam yang hilang dalam perjalanan menjelajahi bangkai kapal Titanic, dalam tangkapan layar ini diperoleh dari video media sosial yang diposting 20 Juni 2023. MarineTraffic/via REUTERS
Kronologi Hilangnya Kapal Selam
Perjalanan ekspedisi OceanGate dimulai dengan perjalanan sejauh 400 mil laut dari St. John's, Newfoundland, ke lokasi bangkai kapal Titanic pada Jumat (16/6/2023). Lalu, kapal pemecah es yang membawa para penumpang tiba di lokasi penyelaman pada Sabtu (17/6/2023).
Kapal selam mulai turun pada Minggu (18/6/2023) pukul 09.00 sebelum kehilangan kontak dengan Polar Prince, kapal pemecah es yang diubah menjadi kapal induknya.
Pukul 11.47 waktu setempat menjadi komunikasi terakhir antara kapal selam dan staf OceanGate yang ada di permukaan. Sampai pukul 18.10, jadwal kapal selam yang seharusnya muncul kembali di permukaan, tidak ada kabar dari kapal selam tersebut dan belum muncul di permukaan.
Lalu, pukul 18.35, pihak berwenang diberitahu dan operasi dimulai untuk mencari kapal selam yang hilang tadi.
Kronologi ini bersumber dari Miawpukek Maritime Horizone Service, salah satu pemilik kapal Polar Prince, yang dilaporkan ke CNN.
Penyelamatan Lebih Rumit
Jika pencari menemukan kapal selam jauh di dalam lautan, misi untuk memulihkan kapal dan penumpang yang selamat akan menjadi kompleks.
“Hanya ada sedikit aset di dunia yang bisa turun sedalam itu,” kata seorang pensiunan Navy Seal, Kapten Chip McCord, yang 30 tahun berpengalaman di Angkatan Laut AS, termasuk mengawasi beberapa operasi penyelamatan.
Menurutnya, karena kedalaman dasar laut, kapal pencari harus "naik dan turun seperti lift" dibanding menjelajahi dasar laut.
Submersible yang dibuat dari carbon fiber dan titanium yang sangat bagus juga memiliki berat 23.000 pound.
Sebuah perusahaan pemetaan laut dalam, Magelan, juga mencoba terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan kapal selam yang hilang. Namun, mereka terkendala akses transportasi utama.
Dilansir dari CNN, pemimpin Magellan, David Thompson, mendapat pemberitahuan dari OceanGate tentang lokasi kecelakaan untuk membantu mobilisasi penyelamatan kapal selam tersebut pada awal Senin (19/6/2023).
“Kami tahu lokasi bangkai kapal, kami tahu lokasinya, dan peralatan yang kami coba ambil adalah peralatan yang kami gunakan untuk memindai Titanic,” kata Thompson.
Namun, mereka membutuhkan pesawat untuk mengangkut peralatan selam laut dalam dari Inggris ke Kanada untuk melancarkan operasi. Secara khusus, mereka membutuhkan jet militer C-17 Globemaster III untuk mengangkut peralatan penyelamatan.