Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat F-16 yang akan dikirim NATO ke Ukraina mengusung pesan untuk Presiden Rusia bahwa dukungan untuk Ukraina tidak surut, meski pesawat tidak akan tiba tepat waktu.
Melansir Bloomberg, Jumat (16/6/2023), pesawat bekas disinyalir juga tidak akan cukup untuk membalikkan keadaan dalam perang udara melawan Rusia.
Aliansi NATO menyediakan beberapa senjata tercanggih dan mahal hingga saat ini, dan para pendukung Kyiv akan mengikat militer Ukraina lebih erat dari sebelumnya ke blok tersebut.
Hal itu menunjukkan bahwa Putin telah salah karena mengira dapat bertahan lebih lama di dalam konflik.
Selain itu, sekutu telah berhasil mengurangi biaya dimuka dengan menawarkan pesawat dari armada anggotanya, mempertahankan F-16 yang sudah tua di udara dapat menelan biaya ratusan juta dolar per tahun. Hal itu sama seperti tekanan yang meningkat di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Brynn Tannehill dari Rand Corp di Washington menyatakan bahwa menerbangkan armada terbatas pesawat kuno dan memeliharanya melalui kontraktor akan sangat mahal.
Menurutnya, pejabat aliansi tidak akan mengatakan jadwal pengiriman pesawat, tetapi Belanda dan Denmark berencana mendirikan pusat pelatihan di Eropa Timur untuk pilot.
Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren mengatakan perlu solusi berkelanjutan untuk pelatihan dan semua personel teknis yang dibutuhkan.
“Maka Anda memiliki solusi berkelanjutan karena setiap pilot perlu melanjutkan pelatihan. Tentu saja kita berbicara tidak hanya tentang pilot, juga semua personel teknis yang Anda butuhkan untuk pemeliharaan pesawat," ujarnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengharapkan komitmen yang lebih kuat dari aliansi pada pertemuan puncaknya pada Juli di Vilnius, Lithuania.
Sejauh ini, anggota NATO menjanjikan Kyiv jalan yang jelas untuk menjadi anggota atau memberikan jaminan keamanan jangka panjang lainnya.
Akan tetapi, aliansi mendorong anggotanya untuk berkomitmen berkontribusi 500 juta euro atau Rp8 triliun setiap tahunnya untuk memodernisasi militernya dan mempererat hubungan dengan NATO pada tahun mendatang.