Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Terdesak, Barat Disebut Punya Kemungkinan Bunuh Zelensky

Mantan Presiden Rusia yang kini jadi Wakil Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev menyebut posisi Ukraina dan Volodymyr Zelensky terpojok.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjabat tangan dan berpelukan saat konferensi pers bersama, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Sabtu (10/6/2023)./Reuters
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjabat tangan dan berpelukan saat konferensi pers bersama, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Sabtu (10/6/2023)./Reuters

Bisnis.com, SOLO - Mantan Presiden Rusia yang kini jadi Wakil Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev menyebut posisi Ukraina dan Volodymyr Zelensky terpojok.

Dmitry Medvedev menyebut Ukraina sangat bergantung dengan pasokan uang dan persenjataan dari sekutu Barat yang dimotori Amerika Serikat (AS).

Meski begitu, lanjut Medvedev, Barat tak akan memberikan "makan siang gratis" untuk Ukraina dalam melawan invasi yang dilakukan oleh Rusia sejak tahun lalu.

Ukraina yang didesak melakukan serangan balasan kepada Rusia harus memenuhi ekspektasi dari Barat yang telah mengirimkan bantuan.

Namun, jika serangan balasan Ukraina ternyata tidak berhasil, hal itu justru bisa membahayakan posisi Volodymyr Zelensky selaku orang nomor satu di negara tersebut.

"Rezim Kyiv tidak punya pilihan. Mereka harus menyerang. Mereka harus memakai uang dan senjata yang telah diterimanya. Kekecewaan para pengawas [Kyiv] mungkin merugikan Zelensky dan teman-temannya tidak hanya dari jabatan mereka, tetapi juga nyawa mereka," tegasnya dalam akun Telegram resmi yang dikutip Russia Today, Jumat (9/6/2023).

Medvedev, yang menyebut Zelensky sebagai geng kokain, mengatakan bahwa posisi sang presiden sangat rentan disingkirkan.

Pasalnya, jika ada laporan dari agen Barat yang mengatakan serangan balasan Ukraina gagal, maka Zelensky akan langsung terdepak begitu saja.

"Mereka akan memberikan perintah kepada beberapa orang rendahan radikal untuk menyingkirkan pecandu narkoba (Zelensky) karena pengkhianatan terhadap Ukraina dan kasus Bandera, dan kemudian menggantungnya di kakinya bersama dengan antek-anteknya," ucap Medvedev.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia itu juga mengingatkan pemerintah Moskow untuk berhati-hati dengan serangan dari Ukraina.

Medvedev mengatakan Rusia mesti mewaspadai gerakan dari Ukraina agar dapat "menggulingkan rezim Nazi Kiev".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper