Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Darurat, Lebih dari 30 Persen Tempat Penyimpanan Bom Tidak Layak

Perang Rusia vs Ukraina, lebih dari 30 persen tempat penyimpanan bom di Ukraina tidak layak.
Gambar diambil dari video menunjukkan asap mengepul menyusul dugaan serangan drone di depot minyak di Sevastopol, Krimea, 29 April 2023. Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev via Telegram/Handout via REUTERS
Gambar diambil dari video menunjukkan asap mengepul menyusul dugaan serangan drone di depot minyak di Sevastopol, Krimea, 29 April 2023. Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev via Telegram/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Layanan Darurat Negara  dari 63.000 tempat perlindungan bom di seluruh Ukraina yang diperiksa oleh pihak berwenang pada 10 Juni.

Di antara 62.912 tempat penampungan yang diperiksa, mendekati jumlah total tempat penampungan di seluruh negeri, 23,6 persen dianggap tidak layak untuk digunakan dan 9,3 persen lainnya ditutup.

Di Kyiv, 4.655 tempat penampungan diperiksa, 34 persen di antaranya tidak layak digunakan dan 0,6 persen lainnya ditutup.

Pihak berwenang Ukraina memulai audit nasional setelah dua wanita dan seorang anak berusia sembilan tahun terbunuh oleh puing-puing rudal di Kyiv pada 1 Juni ketika mereka tidak dapat mengakses tempat perlindungan bom terdekat.

Insiden tersebut memicu kemarahan terhadap pihak berwenang karena tidak memastikan perlindungan yang tepat terhadap penduduk sipil di tengah serangan Rusia yang terus-menerus.

Sementara mayat seorang pria tak dikenal ditemukan di reruntuhan rumah Kherson yang dihancurkan oleh penembakan Rusia, Roman Mrochko, kepala administrasi militer kota Kherson, melaporkan di Telegram pada 11 Juni.

Menurut Mrochko, Layanan Darurat Negara menemukan jenazah saat melakukan operasi pencarian di jalan tempat rumah itu berada.

Enam hari lalu, pasukan Rusia menghancurkan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka di seberang Sungai Dnipro, yang diduduki oleh Rusia, memicu bencana kemanusiaan dan lingkungan berskala besar di selatan Ukraina.

Rusia terus menyerang Kherson bahkan ketika upaya evakuasi sedang dilakukan di daerah dengan banjir yang sangat tinggi. Kantor Kejaksaan Oblast Kherson melaporkan pada 11 Juni bahwa serangan Rusia terhadap kapal evakuasi menewaskan 3 warga sipil dan melukai 23 lainnya.

Sedikitnya empat orang di Oblast Kherson dan satu orang di Oblast Mykolaiv tewas akibat banjir tersebut.

Sejak dibebaskan oleh pasukan Ukraina pada November 2022, Kherson telah mengalami penembakan rutin dari pasukan Rusia di sisi lain Sungai Dnipro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper