Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih, pada Jumat (9/6/2023), mengatakan bahwa Rusia tampaknya sedang memperdalam kerja sama pertahanan dengan Iran dan telah menerima ratusan drone serangan satu arah untuk menyerang Ukraina.
Melansir dari Reuters, Sabtu (10/6/2023), berdasarkan informasi yang baru saja dideklarifikasi Gedung Putih mengatakan Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) dibangun di Iran dan digunakan Rusia untuk melawan Ukraina.
"Rusia telah menggunakan UAV Iran dalam beberapa minggu terakhir untuk menyerang Kyiv dan menghantui penduduk Ukraina, dan kemitraan militer Rusia-Iran tampaknya semakin dalam [dekat]," ucap juru bicara Gedung Putih, John Kirby.
Kirby sendiri juga prihatin bahwa Rusia bekerja sama untuk memproduksi UAV Iran dari dalam Rusia.
AS diketahui memiliki informasi bahwa Rusia menerima material dari Iran untuk membangun pabrik manufaktur drone yang dapat beroperasi sepenuhnya awal 2024.
Inggris Prancis, Jerman, AS, dan Ukraina mengatakan bahwa pasokan drone buatan Iran ke Rusia melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2015 yang mengikat kesepakatan nuklir Iran.
Baca Juga
AS sendiri akan berusaha untuk meminta pertanggungjawaban kedua negara.
"Kami akan terus memberlakukan sanksi terhadap para pelaku yang terlibat dalam transfer peralatan militer Iran ke Rusia untuk digunakan di Ukraina," kata Kirby.
Misi Iran dan Rusia untuk PBB juga tidak memberikan komentar mengenai tuduhan yang diberikan oleh AS.