Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proposal Perdamaian Prabowo untuk Ukraina-Rusia dan Reaksi Jokowi

Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko menolak usulan Menhan RI Prabowo Subianto terkait upaya perdamaian tersebut.
Prajurit Ukraina di Wilayah Zaporizhzhia, Ukraina tenggara. /Bloomberg /Getty Images
Prajurit Ukraina di Wilayah Zaporizhzhia, Ukraina tenggara. /Bloomberg /Getty Images

Respons Ukraina

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko menolak usulan Menhan RI Prabowo Subianto terkait upaya perdamaian tersebut.

Prabowo sebelumnya meminta para pejabat pertahanan dan militer dari seluruh dunia, yang berkumpul pada pertemuan pertahanan Dialog Shangri-La di Singapura, untuk mengeluarkan deklarasi yang menyerukan penghentian permusuhan di Ukraina.

"Saya mengusulkan agar dialog Shangri-La dapat menghasilkan deklarasi untuk menemukan cara mendesak Ukraina dan Rusia segera memulai negosiasi perdamaian," kata Prabowo.

Nikolenko menolak dan menegaskan kembali posisi Kyiv yang mengharuskan Rusia untuk menarik pasukannya dari Ukraina.

Dia mengatakan Rusia telah melakukan tindakan agresi, menduduki wilayah Ukraina, dan proposal gencatan senjata apapun akan memungkinkan Rusia untuk terus menyerang.

"Tidak ada wilayah yang disengketakan antara Ukraina dan Federasi Rusia untuk mengadakan referendum di sana. Di wilayah pendudukan, tentara Rusia melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida. Rusia sekarang berusaha dengan segala cara untuk mengganggu serangan balik Ukraina," katanya.

Sementara itu, pihak dari Rusia selama ini membantah atas tuduhan Ukraina terkait tindakan kejahatan perang dan genosida.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov yang hadir dalam pertemuan itu juga mengatakan bahwa gagasan untuk membekukan pasukan Rusia dan Ukraina di posisi saat ini, dan menciptakan zona militer terdengar seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia.

Sementara itu, Nikolenko menekankan bahwa Rusia harus menjauh dari tanah Ukraina, dan tidak ada alternatif lain, seperti melansir dari Reuters, pada Rabu (7/6/2023).

“Rusia sekarang mencoba mengganggu serangan balik Ukraina dengan cara apapun. Rusia harus menjauh dari tanah Ukraina dan Ukraina harus memulihkan integritas teritorialnya di perbatasan yang diakui secara internasional. Tidak ada alternatif lain,” katanya.

Dia mengatakan bahwa gencatan senjata tanpa penarikan pasukan akan memungkinkan Rusia mendapatkan waktu menjelang gelombang agresi baru.

Meski begitu, dia mengatakan bahwa Ukraina menghargai perhatian yang diberikan Indonesia untuk perdamaian.

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa Indonesia harus menandatangani formula perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pembelaan Prabowo 

Menhan RI Prabowo Subianto membela proposal perdamaian yang dia usulkan untuk Ukraina, meski Kyiv telah menolaknya.

Prabowo menekankan bahwa negara-negara Asia lebih mengetahui biaya perang lebih baik daripada rekan-rekan Eropa.

“Kami di Asia, kami memiliki andil dalam konflik. Mungkin lebih, lebih berbahaya, lebih berdarah daripada yang dialami di Ukraina," kata Prabowo di forum pertahanan Dialog Shangri-La, seperti dilansir dari Bloomberg, pada Rabu (7/6/2023).

Dia menjelaskan bahwa Indonesia tidak berusaha memihak siapapun dalam konflik dan dia menyatakan bahwa bangsanya memilih untuk menentang invasi Rusia.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa penghentian permusuhan dalam konflik itu sangat penting. Kemudian dia menyebutkan daftar negara-negara Asia dan Afrika yang telah menderita akibat perang dalam beberapa dekade terakhir.

“Tanyakan kepada teman-teman Vietnam kita, saudara-saudara Vietnam kita, tanyakan saudara-saudara Kamboja kita, tanyakan berapa kali mereka diserbu. Tanyakan kepada orang Indonesia berapa kali mereka diserbu. Kami tahu perang. Kami ingin menyelesaikan, kami ingin membantu, tapi sekali lagi terserah kedua belah pihak. Untuk apa Perserikatan Bangsa-Bangsa jika bukan penyelesaian konflik," lanjutnya.

Respons Presiden Jokowi

Presiden Jokowi angkat bicara terkait 5 usulan dari Menhan RI Prabowo Subianto untuk penyelesaian konflik Rusia dengan Ukraina.

Jokowi menyampaikan bahwa usulan yang disampaikan oleh Prabowo di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit Singapura itu atas inisiatif sendiri dari Prabowo.

“Itu (inisiatif) dari Pak prabowo sendiri,” katanya, setelah menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/6/2023).

Dia mengaku bahwa dalam waktu dekat akan segera mengundang Menhan Prabowo untuk melakukan pembicaraan di Istana Negara.

“Namun, saya memang belum bertemu dengan Pak Prabowo, mungkin hari ini atau besok akan saya akan undang dan meminta penjelasan mengenai apa (maksud) dari yang Pak Menhan sampaikan,” ucap Jokowi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper