Bisnis.com, JAKARTA - Setidaknya 1.335 rumah terendam banjir di tepi barat Sungai Dnipro yang dikuasai Ukraina di Oblast Kherson, Gubernur Oleksandr Prokudin melaporkan pada 6 Juni sekitar pukul 19:30 waktu setempat.
"Sampai jam ini, kami mengetahui sekitar 1.335 rumah di tepi kanan yang terendam air. Di tepi kiri, Pischchane (yang diduduki Rusia), Stara Zburivka, Kozachi Laheri, Kardashynka, Krynky, Hola Prystan, dan Oleshky sebagian terendam banjir. Korsunka dan Dnipriany benar-benar kebanjiran," kata Prokudin.
Sekitar 1.368 orang telah dievakuasi dari wilayah tersebut pada pukul 6 sore. waktu setempat, menurut gubernur.
Dari distrik mikro kota Kherson, Ostriv, 1.221 penduduk dievakuasi.
Pihak berwenang, polisi, layanan darurat, dan sukarelawan berada di lokasi, membantu orang-orang yang terkena dampak banjir.
Pukul 16.30 Hari ini, Prokudin melaporkan hanya 71 rumah yang dipastikan terendam banjir.
Pasukan Rusia menghancurkan bendungan Kakhovka di Kherson Oblast pada pagi hari tanggal 6 Juni, memicu bencana kemanusiaan dan lingkungan di selatan Ukraina.
Kementerian Dalam Negeri juga menekankan ancaman yang ditimbulkan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia akibat kehancuran Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka, karena pembangkit tersebut mengandalkan air dari reservoir untuk menyediakan tenaga bagi kondensor turbinnya.
“Di mana pun rezim Rusia melangkah, ada kekacauan dan bencana. Itu sebabnya Rusia harus meninggalkan PLTN Zaporizhzhia. Ini masalah keamanan bukan hanya untuk Ukraina," tulis kementerian tersebut.
Perusahaan energi milik negara Ukraina Ukrhydroenergo melaporkan pada 6 Juni bahwa staf Ukraina di pabrik tersebut memantau situasi dengan cermat.